Ekspor impor China mulai terganggu
A
A
A
Sindonews.com – Kantor Bea dan Cukai China menyatakan, ekspor dan impor negara itu Januari mengalami penurunan akibat turunnya permintaan sebagai dampak melemahnya ekonomi global.
Bulan itu ekspor Negeri Panda tercatat turun 0,5 persen menjadi USD149,94 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, sementara impor merosot 15,3 persen menjadi USD122,66 miliar. Penurunan ekspor tersebut merupakan penurunan pertama yang dialami China selama lebih dari dua tahun terakhir.
“Merosotnya impor dan ekspor disebabkan krisis ekonomi global yang menghantam permintaan terhadap barang-barang China. Hal itu diperparah dengan penutupan pabrik pada Tahun Baru Imlek,” ungkap Kantor Bea dan Cukai China dalam pernyataan resminya, seperti dilansir AFP kemarin.
Menurut para analis, data Januari tersebut secara signifikan telah terdistorsi oleh liburan Imlek yang jatuh Januari tahun ini. Kebanyakan perusahaan China berhenti operasi dan memangkas produksi selama Imlek.
Mengantisipasi melemahnya permintaan global, kini China berupaya meningkatkan konsumsi dalam negeri guna mengimbangi perlambatan ekspor dan menyeimbangkan kembali perekonomiannya. (mai)
Bulan itu ekspor Negeri Panda tercatat turun 0,5 persen menjadi USD149,94 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, sementara impor merosot 15,3 persen menjadi USD122,66 miliar. Penurunan ekspor tersebut merupakan penurunan pertama yang dialami China selama lebih dari dua tahun terakhir.
“Merosotnya impor dan ekspor disebabkan krisis ekonomi global yang menghantam permintaan terhadap barang-barang China. Hal itu diperparah dengan penutupan pabrik pada Tahun Baru Imlek,” ungkap Kantor Bea dan Cukai China dalam pernyataan resminya, seperti dilansir AFP kemarin.
Menurut para analis, data Januari tersebut secara signifikan telah terdistorsi oleh liburan Imlek yang jatuh Januari tahun ini. Kebanyakan perusahaan China berhenti operasi dan memangkas produksi selama Imlek.
Mengantisipasi melemahnya permintaan global, kini China berupaya meningkatkan konsumsi dalam negeri guna mengimbangi perlambatan ekspor dan menyeimbangkan kembali perekonomiannya. (mai)
()