Dian Swastika bidik pendapatan Rp7,3 triliun
A
A
A
Sindonews.com - PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) membidik pendapatan USD819,3 juta (setara Rp7,39 triliun) tahun ini, naik 50 persen dari USD546,2 perkiraan pendapatan 2011.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh perolehan kontrak baru untuk pengerjaan pembangkit listrik dan kontribusi anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
“Pendapatan tahun ini kami perkirakan tumbuh 50 persen dari tahun lalu. Pertumbuhan tersebut juga sama dengan pertumbuhan tahun sebelumnya,” ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan DSSA Hermawan Tarjono di Jakarta, Senin 13 Februari 2012.
Pada 2010, lanjut dia, pendapatan konsolidasi DSSA mencapai US364,137 juta. Dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 50 persen, maka pendapatan di 2011 mencapai sekitar USD546,205 juta. Dengan target pertumbuhan 50 persen, maka pendapatan di akhir tahun ini akan mencapai USD819,308 juta.
Menurut Hermawan, pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut tidak lepas dari strategi alih usaha ke sektor energi terutama pembangkit listrik. Sebelumnya DSSA merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang infrastruktur telekomunikasi.
Tahun lalu perusahaan yang tergabung dalam Sinarmas Grup ini telah melepas sebanyak 1.304 menara telekomunikasi yang dimiliki kepada perusahaan terafiliasi, PT Inti Bangun Sejahtera, sebesar Rp690,38 miliar.
Dia mengungkapkan, penjualan menara tersebut dilakukan untuk memperkuat posisi perseroan di sektor energi dan pertambangan batu bara. Selain menjual menara, DSSA juga melakukan pelepasan saham GEMS baik melalui mekanisme penawaran umum (initial public offering/IPO) maupun private placement kepada GMR Infrastructure Investment Pte Ltd senilai total Rp4,85 triliun.
Tambahan dana tersebut akan memperkuat permodalan baik untuk DSSA secara induk, maupun GEMS dan juga anak-anak usaha lainnya.
Sementara untuk bisnis inti, lanjut dia, DSSA telah mengelola empat pembangkit listrik. Dua pembangkit berlokasi di Serang dan Tangerang, Banten. Sedangkan, dua unit pembangkit yang lain berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Keempat pembangkit tersebut bisa menghasilkan listrik sebanyak 300 megawatt (MW).
Saat ini, ungkap dia, DSSA telah mendapatkan kontrak pembangunan dan pengelolaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatra Selatan 5.
Analis PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, kinerja DSSA mengalami peningkatan setelah melakukan perubahan bisnis usaha ke energi dan pertambangan.
Langkah DSSA yang melepas saham anak usaha GEMS ke publik memberikan tambahan permodalan guna menguatkan bisnis pertambangan. “Kenaikan harga komoditas batu bara akan membuat kinerja perseroan meningkat,” paparnya. (bro)
()