Harga minyak naik, ICP bakal direvisi

Rabu, 15 Februari 2012 - 19:29 WIB
Harga minyak naik, ICP bakal direvisi
Harga minyak naik, ICP bakal direvisi
A A A
Sindonews.com - Fluktuasi harga minyak dunia akhirnya mendorong pemerintah melakukan revisi atas asumsi harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) karena sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, banyak hal dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2012 yang perlu dirapikan, termasuk yang berkaitan dengan energi.

Salah satunya adalah ICP dan produksi minyak dalam negeri. Sebab, ICP yang ditetapkan dalam asumsi makro APBN 2012 sebesar USD90 per barel sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. “ICP kata Menteri Keuangan sudah tinggi, diatas USD100 per barel,” ungkap Jero di Jakarta, Rabu (15/2/2012).

Hampir dipastikan melihat kondisi terkini, pemerintah akan merevisi asumsi harga minyak mendekati level saat ini atau di kisaran USD100 per barel. “Sedang dihitung,” katanya.

Dia mengatakan, kajian tersebut tengah difinalisasi dan akan dilaporkan kepada Presiden. Menurutnya, revisi tersebut merupakan upaya pemerintah menyelamatkan anggaran negara.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengungkapkan hal yang sama. Kondisi geopolitik di Timur Tengah diperkirakan memberikan tekanan terhadap peningkatan harga minyak dunia pada tahun ini. Rata-rata harga minyak dunia pada Januari mengalami peningkatan jika dibandingkan Desember 2011. Harga minyak West Texas Intermediet (WTI) meningkat 1,5 persen menjadi USD100,1 per barel. Sedangkan harga minyak brent meningkat 2,8 persen menjadi USD111 per barel.

Kondisi geopolitik Timur Tengah menyebabkan terganggunya lalu lintas minyak di Selat Hormuz yang merupakan jalur distribusi sekitar 17 juta barel minyak per hari pada tahun 2011 atau 1/6 minyak mentah global. “ICP kan sudah kita lihat, terjadi perubahan. Kita waspadai karena ICP itu sudah sampai USD124 per barel. kita harus hati-hati,” singkat Menkeu. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5859 seconds (0.1#10.140)