Investor India jajaki pasar Indonesia

Jum'at, 17 Februari 2012 - 10:22 WIB
Investor India jajaki...
Investor India jajaki pasar Indonesia
A A A


Sindonews.com - Pasar Indonesia yang besar mulai menarik minat investor India. Maret mendatang, Kedutaan Besar India di Indonesia bersama Konfederasi Industri India bakal menggelar pameran bertajuk India Show sebagai penjajakan.

Pameran yang akan digelar pada 6-8 Maret tersebut akan diikuti 75 perusahaan dari berbagai sektor, terutama automotif, energi, teknologi, teknologi informasi (TI), serta keuangan. Menteri Perdagangan dan Industri India Anand Sharma dijadwalkan mengunjungi pameran tersebut.

”India Show 2012 akan menjadi sarana bagi bertemunya pembeli dan penjual ataupun penguatan kemitraan yang strategis,” ujar Duta Besar India untuk Indonesia Biren Nanda melalui layanan surat elektronik kepada SINDO.

Nanda menambahkan, perusahaan-perusahaan India selama ini memang terus mencari peluang untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka tertarik berinvestasi karena pasar Indonesia yang besar, pertumbuhan ekonomi yang terus stabil serta posisi Indonesia sebagai basis menuju pasar ASEAN.

”Perusahaan India telah membangun kerja sama bisnis (dengan Indonesia) di sejumlah sektor seperti baja, automotif, pertambangan, tekstil, consumer good, serta infrastruktur,” paparnya.

Sebagai catatan, gabungan pengusaha muda India akhir Januari lalu membawa 60 delegasinya ke Indonesia guna menjajaki kemungkinan berinvestasi di Indonesia. Mereka juga bertemu dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk berkonsultasi.

Nanda menjelaskan, salah satu fokus dari misi kunjungan pengusaha muda India adalah mencari peluang kerja sama di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Menurut Nanda, selama ini UKM di India menjadi sektor yang sangat dinamis dan potensial karena mampu menyerap banyak tenaga kerja serta menyumbang ekspor.

”Pengusaha muda menjalin kerja sama dengan pengusaha UKM dalam memproduksi teknologi yang intensif seperti permesinan, agro-processing, serta layanan yang lainnya. Saya yakin mereka akan berbagi pengalaman berharga dengan koleganya dari Indonesia,” tandasnya.

Nanda mengungkapkan, Indonesia dan India telah sepakat untuk terus meningkatkan nilai investasi ataupun volume perdagangan. Nilai perdagangan Indonesia-India bahkan naik 4,5 kali lipat selama 2005-2011.

Volume perdagangan pada 2010, misalnya, mencapai USD14,8 miliar. Namun, level yang sama sudah bisa tercapai pada sembilan bulan pertama 2011 lalu.

”Ini adalah pertumbuhan yang sangat cepat. Kedua negara juga telah memulai perundingan secara bilateral untuk comprehensive economic cooperation agreement,” jelasnya.

Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengutarakan, minat pengusaha India untuk menanamkan modalnya di Indonesia memang sangat besar. Bahkan, beberapa di antaranya sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU).

Namun, sejauh ini realisasinya belum kelihatan. Azhar mengakui tidak mudah merealisasikan suatu MoU karena ada sejumlah langkah yang harus dilalui seperti observasi lapangan, studi kelayakan, hingga penilaian keuangan.

”Dalam tiga tahun terakhir memang banyak sekali pengusaha India yang menyatakan minat berinvestasi di Indonesia tetapi realisasinya belum kelihatan. Mereka masih lihat-lihat dulu,” papar Azhar saat dihubungi SINDO, Kamis 17 Februari 2012.

Azhar menjelaskan, sejumlah pengusaha India dulu pernah menyatakan minat ke beberapa proyek seperti pembangunan rel kereta api di Sumatera Selatan atau proyek batu bara di Jambi. Hanya, rencana tersebut belum direalisasikan.

Azhar mengungkapkan, belum banyaknya perusahaan India di Indonesia bisa jadi juga merupakan pertimbangan pengusaha di negara bersangkutan untuk menanamkan modalnya. Sebab, informasi dari sesama kolega satu negara biasanya akan sangat efektif dalam berinvestasi.

”Memang biasanya realisasi kerja sama lama, kecuali dari Korea Selatan. Mereka tidak butuh waktu lama karena banyak perusahaan Korea Selatan yang sudah di sini. Informasi sesama mitra memang memberi peran besar,” ujarnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0445 seconds (0.1#10.140)