BTN turunkan bunga KPR & KPA jadi 7,49%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kembali menurunkan bunga kreditnya pada awal tahun ini. Terhitung, sejak 17 Februari 2012 bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) di atas Rp250 juta turun menjadi 7,49 persen.
“Ini membuktikan usaha perseroan cukup efisien sehingga dapat melakukan efisiensi biaya tinggi dalam pemberian kredit.Kami ingin membuktikan bahwa BTN juga dapat memberikan bunga murah seperti yang diinginkan pasar,” ujar Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dalam siaran persnya.
Iqbal menjelaskan, penurunan bunga kredit BTN diharapkan bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan industri perumahan di Indonesia. Kebijakan penurunan suku bunga kredit ini merupakan yang kedua kali dilakukan BTN di tahun 2012. Sebelumnya BTN telah menurunkan tingkat suku bunga kreditnya untuk realisasi baru sejak 11 Januari 2012.
Suku bunga kredit tersebut ditetapkan sebesar 9 persen untuk kredit di atas Rp350 juta dan 9,75 persen untuk kredit di bawah Rp350 juta. “Kini BTN menurunkan kembali suku bunga kredit menjadi 7,49 persen,” tegas Iqbal.
Menurut Iqbal, kebijakan ini berlaku untuk rumah yang dibangun oleh pengembang bekerja sama dengan BTN. Di luar program itu, BTN juga menurunkan suku bunga kredit untuk jenis produk KPR, KPA, ruko, kredit agunan rumah, kredit bangun rumah, dan kredit tanpa agunan (KTA).
Untuk KPR dan KPA dengan plafon kredit di atas Rp75 juta, rata-rata diturunkan 50 sampai dengan 75 basis poin (bps). Kredit ruko diturunkan 25–50 bps. Sementara, kredit agunan rumah dan kredit bangun rumah penurunan mencapai 50-100 bps. Selain itu, penurunan suku bunga kredit juga terjadi untuk kredit komersial dan kredit linkage yang masing-masing 50 basis poin.
Jenis kredit di luar program promosi di atas berlaku mulai 1 Maret 2012. Iqbal menyatakan, penyesuaian tingkat suku bunga kredit juga dilakukan untuk produk syariah. Pembiayaan KPR BTN iB mengalami penurunan margin 125-150 bps.
Iqbal menegaskan, kebijakan suku bunga murah merupakan komitmen perseroan untuk terus melakukan terobosan. Menurut Iqbal, terobosan yang dilakukan BTN sesuai dengan semangat regulator untuk menurunkan tingkat bunga kreditnya. Sebagai pemimpin pasar perumahan di Indonesia, lanjut dia, BTN tidak mau ketinggalan dengan bank umum lain. (ank)
“Ini membuktikan usaha perseroan cukup efisien sehingga dapat melakukan efisiensi biaya tinggi dalam pemberian kredit.Kami ingin membuktikan bahwa BTN juga dapat memberikan bunga murah seperti yang diinginkan pasar,” ujar Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dalam siaran persnya.
Iqbal menjelaskan, penurunan bunga kredit BTN diharapkan bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan industri perumahan di Indonesia. Kebijakan penurunan suku bunga kredit ini merupakan yang kedua kali dilakukan BTN di tahun 2012. Sebelumnya BTN telah menurunkan tingkat suku bunga kreditnya untuk realisasi baru sejak 11 Januari 2012.
Suku bunga kredit tersebut ditetapkan sebesar 9 persen untuk kredit di atas Rp350 juta dan 9,75 persen untuk kredit di bawah Rp350 juta. “Kini BTN menurunkan kembali suku bunga kredit menjadi 7,49 persen,” tegas Iqbal.
Menurut Iqbal, kebijakan ini berlaku untuk rumah yang dibangun oleh pengembang bekerja sama dengan BTN. Di luar program itu, BTN juga menurunkan suku bunga kredit untuk jenis produk KPR, KPA, ruko, kredit agunan rumah, kredit bangun rumah, dan kredit tanpa agunan (KTA).
Untuk KPR dan KPA dengan plafon kredit di atas Rp75 juta, rata-rata diturunkan 50 sampai dengan 75 basis poin (bps). Kredit ruko diturunkan 25–50 bps. Sementara, kredit agunan rumah dan kredit bangun rumah penurunan mencapai 50-100 bps. Selain itu, penurunan suku bunga kredit juga terjadi untuk kredit komersial dan kredit linkage yang masing-masing 50 basis poin.
Jenis kredit di luar program promosi di atas berlaku mulai 1 Maret 2012. Iqbal menyatakan, penyesuaian tingkat suku bunga kredit juga dilakukan untuk produk syariah. Pembiayaan KPR BTN iB mengalami penurunan margin 125-150 bps.
Iqbal menegaskan, kebijakan suku bunga murah merupakan komitmen perseroan untuk terus melakukan terobosan. Menurut Iqbal, terobosan yang dilakukan BTN sesuai dengan semangat regulator untuk menurunkan tingkat bunga kreditnya. Sebagai pemimpin pasar perumahan di Indonesia, lanjut dia, BTN tidak mau ketinggalan dengan bank umum lain. (ank)
()