Ekspor biji cokelat Sumut menurun
A
A
A
Sindonews.com - Realisasi nilai ekspor biji cokelat di Sumatera Utara (Sumut) sepanjang 2011 mengalami penurunan sebesar 19,62 persen. Begitu juga yanga terjadi pada Januari tahun ini, dibandingkan dengan bulan yang sama di 2011 ekspor cokelat menurun 54,63 persen.
Kepala Seksi (Kasi) Hasil Pertanian dan Pertambangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangam Sumut, Fitra Kurnia mengatakan, volume dan nilai ekspor biji cokelat selama Januari-Juli 2011 menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena panen yang kurang baik. “Selain itu, makin banyak biji cokelat yang diolah menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri,” ungkapnya.
Menurut data realisasi ekspor hasil pertanian dan pertambangan berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA), sepanjang 2011 devisa yang dihasilkan dari biji cokelat hanya sebesar USD108.520.873, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai USD135.011.264. Begitu juga pada periode Januari 2012 ini, realisasi nilai ekspor turun dari USD13.949.244 menjadi USD6.328.383.
Negara-negara yang meminta biji kakao Sumut, yakni Malaysia, China, Prancis, Spanyol dan Amerika Serikat. Eksportir Cokelat Andryanus membenarkan turunnya ekspor komoditas ini.
Menurut dia, sepanjang 2011, musim panen tidak begitu banyak. “Pasaran di luar negeri memang lagi turun juga. Harga lokal kini lebih mahal dibanding ekspor sehingga biji coklat lebih banyak dijual di pasar domestik,” ujarnya. (ank)
Kepala Seksi (Kasi) Hasil Pertanian dan Pertambangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangam Sumut, Fitra Kurnia mengatakan, volume dan nilai ekspor biji cokelat selama Januari-Juli 2011 menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena panen yang kurang baik. “Selain itu, makin banyak biji cokelat yang diolah menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri,” ungkapnya.
Menurut data realisasi ekspor hasil pertanian dan pertambangan berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA), sepanjang 2011 devisa yang dihasilkan dari biji cokelat hanya sebesar USD108.520.873, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai USD135.011.264. Begitu juga pada periode Januari 2012 ini, realisasi nilai ekspor turun dari USD13.949.244 menjadi USD6.328.383.
Negara-negara yang meminta biji kakao Sumut, yakni Malaysia, China, Prancis, Spanyol dan Amerika Serikat. Eksportir Cokelat Andryanus membenarkan turunnya ekspor komoditas ini.
Menurut dia, sepanjang 2011, musim panen tidak begitu banyak. “Pasaran di luar negeri memang lagi turun juga. Harga lokal kini lebih mahal dibanding ekspor sehingga biji coklat lebih banyak dijual di pasar domestik,” ujarnya. (ank)
()