Gas elpiji 3 kg di Sulsel langka

Senin, 20 Februari 2012 - 11:54 WIB
Gas elpiji 3 kg di Sulsel langka
Gas elpiji 3 kg di Sulsel langka
A A A


Sindonews.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak Pertamina segera melakukan tindakan khusus terkait kelangkaan gas elpiji, khususnya untuk tabung gas berukuran 3 kilogram (kg) yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel.

Ketua YLKI Sulsel Zohra Andi Baso mengungkapkan, kelangkaan gas elpiji 3 kg sangat berpengaruh kepada ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah.

”Pertamina harus bertanggung jawab atas semua ini. Harus ada tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini agar masyarakat tidak merugi,” katanya, Minggu 19 Februari 2012.

Dia menyebutkan, kelangkaan tersebut seharusnya sudah tidak terjadi lagi. Pasalnya, pada pekan lalu, pasokan gas elpiji 3.400 metrik ton telah masuk ke Kota Makassar untuk menutupi kebutuhan Sulsel. Zohra menduga, kelangkaan gas elpiji tersebut menyebabkan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan spekulasi. Sehingga, harganya bisa melambung dua kali lipat dari biasanya.

”Seharusnya tidak ada lagi kelangkaan kalau Pertamina mau berbuat cepat. Apalagi, sekarang berkembang ada yang mencoba spekulasi dan menaikkan harga gas elpiji di pasaran,” kata Zohra saat dikonfirmasi via ponselnya, kemarin.

YLKI juga mendesak Pemprov Sulsel dan kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan melekat terhadap spekulan di lapangan yang bisa membuat masyarakat merugi. ”Semua pihak harus saling koordinasi supaya tidak terjadi lagi spekulasi harga,” katanya.

Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk segera melakukan koordinasi dengan PT Pertamina.

Koordinasi tersebut bertujuan untuk mencari solusi dan memastikan pasokan gas elpiji di masyarakat. Ketua Komisi B Irwan ST mengatakan, pascapelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji, masyarakat sangat bergantung pada gas elpiji, khususnya ukuran 3 kg.

Sehingga, pemerintah harus mampu menjamin ketersediaan pasokan gas elpiji ke masyarakat. ”Jangan membuat masyarakat resah seperti saat ini. Apalagi harga sampai melonjak signifikan,” ujarnya.

Dia juga menegaskan, Pemkot Makassar bersama Pertamina bisa melakukan inspeksi ke semua pangkalan dan distributor gas elpiji, untuk mengecek dan menghindari potensi terjadinya penimbunan. ”Kalau ada yang ditemukan melakukan penimpunan, harus ditindak secara tegas. Izin distributornya harus dicabut,” kata Irwan.

Menyikapi persoalan itu, Pertamina berjanji akan mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah daerah di Sulsel pekan ini. Jaminan tersebut diberikan menyusul mulai pulihnya distribusi elpiji melalui kapal tanker ke Makassar dalam beberapa hari ini.

Sales Representative Elpiji Pertamina Makassar Taufikurahman mengatakan, kelangkaan yang memicu melonjaknya harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer disebabkan gangguan berupa keterlambatan distribusi.

Selama ini, kata dia, kapal tanker masuk ke Makassar sekali dalam dua atau tiga hari. Namun belakangan ini, tanker baru bisa masuk dalam rentang waktu empat atau lima hari. Dia mengakui, kelangkaan itu sulit dihindari lantaran Pertamina harus menjaga kesinambungan pasokan elpiji ke agen.

“Kami mengurangi pasokan ke agen karena harus menjaga kesinambungan pasokan. Kami tidak mau stok kosong. Karena itu bisa lebih berbahaya. Tapi, kami berharap pekan ini elpiji sudah pulih kembali karena tanker juga sudah mulai rutin tiba ke Makassar seperti biasa,” jelas dia.

Dia menjelaskan, pasokan gas elpiji Pertamina Depot Makassar ke agen di seluruh wilayah Sulsel setiap harinya mencapai 500-550 metrik ton. Itu berlaku pada saat kondisi normal. Saat tanker pengangkut elpiji mengalami kendala sehingga terlambat memasok, Pertamina terpaksa melakukan rekayasa dengan mengurangi pasokan ke agen.

Pasokan yang biasanya 500 metrik ton dikurangi menjadi 350 metrik ton per hari. Kebijakan inilah yang memicu ketersediaan elpiji di agen dan pengecer berkurang. “Kondisi pasokan yang berkurang ini mungkin yang dipermainkan oleh pengecer sehingga harga naik,” ujar dia. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5864 seconds (0.1#10.140)