Ayo ikut program magang kerja ke Jepang

Kamis, 23 Februari 2012 - 11:00 WIB
Ayo ikut program magang kerja ke Jepang
Ayo ikut program magang kerja ke Jepang
A A A
Sindonews.com - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan penempatan sebanyak 2.500 orang peserta magang ke Jepang yang akan ditempatkan di 50 perusahaan di negara tersebut. Program ini masuk dalam Gerakan Nasional Pemagangan yang dicanangkan kementerian ini dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) untuk kejuruan di bidang industri, automotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan.

“Pelaksanaan pemagangan ini merupakan langkah konkrit pelaksanaan konsep link and match yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan selaras dengan kebutuhan dunia kerja, serta memastikan lulusan pendidikan dan pelatihan kerja terserap dunia kerja,“ kata Menakertrans Muhaimin Iskandar, Jakarta, kemarin.

Sejak tahun 2002, Lembaga Pelatihan Swasta (Sending Organization) yang telah berpartisipasi melatih dan mengirim peserta magang sebanyak 87 LPK. LPK ini telah berhasil menempatkan peserta magang sebanyak 6.894 orang yang tersebar di 672 perusahaan di Jepang.

Pada tahun 2011, pemagangan luar negeri yang dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerja sama dengan International Management Development Organization Japan (IMM Japan) maupun lembaga pelatihan swasta ke Jepang telah mengirim sebanyak 2.160 orang.

Pada tahun 2012 ini, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan melaksanakan pemagangan kepada 12 ribu orang, kegiatan tersebut akan didukung oleh 32 lembaga Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) yang tersebar di 27 provinsi dan 5 Kab/ Kota.

Muhaimin menjelaskan program magang ini juga sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program pemagangan serta untuk lebih meningkatkan gaung pelaksanaan pemagangan secara lebih intensif di seluruh Indonesia. Menurutnya manfaat adanya program pemagangan bakal dirasakan tiga pihak, yakni perusahaan, lembaga pelatihan, dan peserta pelatihan. Bagi perusahaan, mereka bisa mengenal kualitas dan SDM yang dibutuhkan perusahaan. Sedangkan bagi pihak lembaga pelatihan dapat memberikan kepuasan karena lulusannya lebih terjamin memiliki bekal standar kompetensi yang memadai.

“Manfaat utama yang bakal dirasakan peserta program pemagangan di dalam dan luar negeri dapat mendorong untuk meningkatkan kompetensi kerja yang profesional pada tingkat lebih tinggi dalam persaingan SDM di era globalisasi ini,” kata Muhaimin.

Muhaimin berjanji untuk senantiasa mempromosikan dan mengintensifkan pelaksanaan program pemagangan di perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri. "Program pemagangan ini dinilai mampu meningkatkan sumber daya manusia, menambah wawasan pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan kerja sehingga mudah di serap pasar kerja," ujarnya.

Selain itu, Muhaimin mengatakan peran pemagangan sangat penting, tidak semata-mata untuk peningkatan kualitas tenaga kerja, tetapi juga dapat mendorong perusahaan-perusahaan agar meningkatkan produktivitas usahanya melalui ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi yang mereka butuhkan.

“Program pemagangan dapat membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja. Karena program pemagangan, memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan sekaligus pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para tenaga kerja,“ terang Muhaimin.

Berdasarkan data Kemenakertrans, pemagangan dalam negeri telah dilaksanakan melalui dekonsentrasi yang tersebar di 31 provinsi. Pada tahun 2011 tenaga kerja telah dimagangkan sebanyak 10 ribu orang. Demikian juga pemagangan dalam negeri yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan (Pemagangan Mandiri) telah memagangkan tenaga kerja sebanyak 10.526 orang.

Pemagangan mandiri dilaksanakan beberapa perusahaan yaitu Bank BCA, PT Krakatau Steel, MC Donald, PT Hexindo, Carrefoure, Bank Danamon serta masih banyak lagi perusahaan yang telah melaksanakan program pemagangan.

Menakertrans Muhaimin Iskandar menambahkan program pemagangan menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran. Program pemagangan pun menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri.

“Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri, terutama industri, automotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan,” jelas Muhaimin.

Namun, tambah Muhaimin, eks magang dapat lebih memilih untuk membuka usaha sendiri secara mandiri atau berwirausaha, sesuai dengan bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di perusahaan dalam dan luar negeri.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4957 seconds (0.1#10.140)