Gubernur Sulsel ancam sita buah & sayuran impor

Kamis, 23 Februari 2012 - 12:44 WIB
Gubernur Sulsel ancam...
Gubernur Sulsel ancam sita buah & sayuran impor
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Susel) kembali menegaskan penolakannya atas ditetapkannya Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar sebagai pintu masuk buah impor. Bahkan, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengancam merazia dan menyita buah dan sayuran impor yang dipasok.

Syahrul mengaku, masuknya komoditas impor tersebut akan mengancam kehidupan petani di beberapa kabupaten yang saat ini tengah berupaya meningkatkan buah dan sayuran lokal. “Kemarin, saya sudah bicara dengan Kapolda Sulselbar (Irjen Pol Johny Wainal Usman) untuk membantu kami. Mungkin suatu saat kami akan melakukan razia, tapi bukan dengan cara represif,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Sekadar diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 89/2011 tentang masuknya buah-buahan dan sayuran segar ke Indonesia, menempatkan Makassar sebagai salah satu pintu masuk. Mantan Bupati Gowa dua periode ini menegaskan, razia yang akan diberlakukan itu sebagai langkah persuasif. Komoditas yang dianggap tidak membutuhkan impor tidak perlu masuk ke Sulsel.

“Razia ini bukan dengan cara represif. Razia yang dilakukan untuk memberikan terapi persuasif bahwa yang dianggap tidak perlu, janganlah. Ini masih mau diluruskan dari Pemerintah Pusat karena regulasi yang ada, membuka pelabuhan kami,” paparnya.

Gubernur mengatakan, saat ini pihaknya mendorong petani di Kabupaten Bantaeng, Pinrang, Enrekang, Gowa, serta daerah lainnya untuk meningkatkan produksi buah dan sayuran lokal.

Karena itu, jika komoditas impor masuk ke daerah ini, dikhawatirkan akan mengancam mata penghasilan para petani di Sulsel. Kendati demikian, di sisi lain, pihaknya juga harus menjaga dengan masih adanya kebutuhan masyarakat yang tergantung dan membutuhkan komoditas asal luar negeri.

Selain itu, dia juga menerangkan bahwa akan mencari jalan tengah agar polemik tersebut tidak sampai berakibat dengan ditutupnya Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk nasional dan internasional. “Di sisi lain, kalau pelabuhan kami ditutup, kemungkinan pelabuhan akan bersoal nanti,” pungkasnya.

Selain Kota Makassar, terdapat tiga lokasi lain yang diizinkan Pemerintah Pusat untuk menjadi pusat masuknya buah dan sayur impor di Indonesia, yakni Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara; Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang; serta Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Rencananya, Permentan No 89/2011 direncanakan akan diberlakukan mulai Maret 2012.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Irman Yasin Limpo menyebutkan, jika penolakan gubernur telah dibuatkan dalam bentuk peraturan gubernur, pihaknya siap melakukan razia buah dan sayuran impor. “Kami masih tunggu regulasinya dari Pemerintah Pusat,” tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7795 seconds (0.1#10.140)