Harga elpiji 3 Kg sulit dikendalikan

Jum'at, 24 Februari 2012 - 13:20 WIB
Harga elpiji 3 Kg sulit dikendalikan
Harga elpiji 3 Kg sulit dikendalikan
A A A


Sindonews.com - Harga elpiji ukuran 3 kg di Makassar dipastikan masih akan melambung dalam beberapa waktu ke depan. Kendati menjamin pasokan, PT Pertamina Regional VII mengaku kesulitan menstabilkan harga.

General Manager FRM Pertamina Region VII Adi Nugroho mengatakan, saat ini stok gas elpiji di instalasi pengisian Makassar sebanyak 1.300 metrik ton (mt). Suplai tersebut dialokasikan untuk elpiji 3 kg dan jenis konsumsi rumah tangga lainnya. Kendati demikian, kebutuhan elpiji ukuran 3 kg cenderung lebih tinggi.

“Untuk pasokan beberapa hari terakhir sudah aman, walaupun sejak awal Februari, pasokan sempat terganggu karena cuaca. Tetapi untuk kenaikan harga, kami belum berani menjamin akan stabil dan sejauh ini kami memantau pergerakan harganya,” ujar dia saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD Makassar, Kamis 23 Februari 2012.

Adi menyebutkan, selain stok gas siap disalurkan sebanyak 1.300 mt, juga telah ada kapal pengangkut gas yang siap merapat dengan muatan 1700 mt. Kebutuhan gas wilayah Makassar dan sekitarnya disuplai dari Kalimantan dan Situbondo, Jawa Timur (Jatim).

“Kami berharap dengan stok yang tersedia, tidak ada lagi kelangkaan. Kalau harga tetap melambung, kami siap selalu melakukan operasi pasar,” ungkapnya.

Bahkan, untuk mengatasi kelangkaan, Pertamina Region VII melalui instalasi Makassar telah meningkatkan volume distribusi hingga 670 mt dari kondisi normal 600 mt, dengan pasokan terbesar adalah gas elpiji ukuran 3 kg. “Kami juga berharap tidak ada lagi spekulasi menaikkan harga dengan alasan kelangkaan. Kami dengan agen intens melakukan monitoring kondisi pasar,” tutur dia.

Koordinator Hiswana Migas wilayah Sulsel Hasbidin mengakui, harga gas elpiji khususnya ukuran 3 kg dalam beberapa hari ini mencapai kisaran Rp20.000. “Ada pihak tertentu yang menaikkan harga secara sepihak dari harga normal di kisaran Rp12.750 sesuai HET. Kenaikan signifikan terdapat di kios-kios,” ucapnya.

Untuk mencegah kelangkaan dan mengendalikan harga gas elpiji, Hiswana Migas bekerja sama dengan Pertamina mengeluarkan kebijakan menjual elpiji di SPBU khususnya ukuran 3 kg.

“Kami harap kebijakan ini bisa berjalan baik dan kalau terjadi kenaikan harga atau kelangkaan, masyarakat bisa mencari SPBU terdekat. Apalagi, jumlah SPBU banyak,” papar dia.

Wakil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Makassar Sri Rejeki juga menegaskan, pemantauan harga yang dilakukan secara berkala oleh Disperindag menunjukkan adanya kenaikan harga cukup signifikan. “Kalau kenaikan harga terus terjadi dan tidak terkendali, kami siap lakukan operasi pasar,” tandasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6258 seconds (0.1#10.140)