Cuaca buruk, nelayan diberi bantuan beras
A
A
A
Sindonews.com - Usaha pemerintah untuk membantu para nelayan melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan berupa pembagian sembako dalam waktu dekat akan segera terealisasi. Bantuan yang ditujukan bagi nelayan yang tidak dapat melaut karena cuaca ekstrem ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban para nelayan.
"Bantuan beras untuk para nelayan yang tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem akan diberikan sekitar 5 Kg per Kepala Keluarga (KK), tetapi nantinya akan dipilah menurut hasil verifikasi dimana keluarga yang mempunyai anggota keluarga banyak akan ditambah jumlah bantuannya," ucap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pasuruan, Yoyok Heri Sucipto, Jum'at (24/2/2012).
Dia juga menerangkan bahwa minggu depan akan dilakukan rapat koordinasi antara Dinsosnakertrans, Badan penanggulangan Bencana Daerah serta Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pasuruan guna menentukan jumlah bantuan serta memetakan wilayah dimana yang nelayannya tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem.
"Hal ini perlu dilakukan agar bantuan tersebut tepat sasaran. Diperkirakan awal bulan maret bantuan tersebut dapat dibagikan kepada para nelayan," tambahnya.
Untuk saat ini dirinya mengatakan pihaknya baru menerima data sekitar 2563 KK dari kecamatan Lekok, yang merupakan daerah pesisir berpenduduk mayoritas nelayan. Dinsosnakertrans sendiri masih menunggu data nelayan yang saat ini sedang dilakukan pendataannya oleh dinas perikanan dan kelautan kabupaten Pasuruan.
"Guna mencukupi bantuan bagi para nelayan ini, kami masih mempunyai stok atau cadangan beras sebanyak 70 ton. Stok beras tersebut merupakan cadangan beras untuk penanggulangan bencana dari 100 ton yang disiapkan di awal tahun ini. Sebanyak 30 ton telah digunakan untuk membantu korban banjir 2 bulan ini," ucapnya.
Yoyok juga menambahkan, diperkirakan nantinya sekitar 40 hingga 50 ton beras yang akan terserap untuk diberikan kepada nelayan yang akan menerima bantuan. "Bila nantinya cadangan beras untuk penanggulangan bencana menipis, maka Dinsosnakertrans akan segera mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat," tandasnya. (ank)
"Bantuan beras untuk para nelayan yang tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem akan diberikan sekitar 5 Kg per Kepala Keluarga (KK), tetapi nantinya akan dipilah menurut hasil verifikasi dimana keluarga yang mempunyai anggota keluarga banyak akan ditambah jumlah bantuannya," ucap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pasuruan, Yoyok Heri Sucipto, Jum'at (24/2/2012).
Dia juga menerangkan bahwa minggu depan akan dilakukan rapat koordinasi antara Dinsosnakertrans, Badan penanggulangan Bencana Daerah serta Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pasuruan guna menentukan jumlah bantuan serta memetakan wilayah dimana yang nelayannya tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem.
"Hal ini perlu dilakukan agar bantuan tersebut tepat sasaran. Diperkirakan awal bulan maret bantuan tersebut dapat dibagikan kepada para nelayan," tambahnya.
Untuk saat ini dirinya mengatakan pihaknya baru menerima data sekitar 2563 KK dari kecamatan Lekok, yang merupakan daerah pesisir berpenduduk mayoritas nelayan. Dinsosnakertrans sendiri masih menunggu data nelayan yang saat ini sedang dilakukan pendataannya oleh dinas perikanan dan kelautan kabupaten Pasuruan.
"Guna mencukupi bantuan bagi para nelayan ini, kami masih mempunyai stok atau cadangan beras sebanyak 70 ton. Stok beras tersebut merupakan cadangan beras untuk penanggulangan bencana dari 100 ton yang disiapkan di awal tahun ini. Sebanyak 30 ton telah digunakan untuk membantu korban banjir 2 bulan ini," ucapnya.
Yoyok juga menambahkan, diperkirakan nantinya sekitar 40 hingga 50 ton beras yang akan terserap untuk diberikan kepada nelayan yang akan menerima bantuan. "Bila nantinya cadangan beras untuk penanggulangan bencana menipis, maka Dinsosnakertrans akan segera mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat," tandasnya. (ank)
()