Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan

Senin, 27 Februari 2012 - 14:54 WIB
Jangan ambil kesempatan...
Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan
A A A
Sindonews.com - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diharapkan tidak disambut dengan kenaikan harga barang-barang. Pemerintah juga mengharapkan agar para pelaku pasar tidak menjadikan kenaikan tersebut sebagai kesempatan dalam kesempitan.

"Kita berharap, teman-teman pelaku pasar baik itu distributor, para pedagang untuk melihat ini fear. Dan jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, saat berbincang dengan wartawan seusai rapat koordinasi terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Manado, Senin (27/2/2012).

Menurutnya, kenaikan harga BBM menjadi masalah hampir semua negara. Kenaikkan tersebut tak terhidarkan lantaran naiknya harga minyak dunia, dimana harga minyak dunia saat ini tercatat menyentuh level USD120 per barel.

Kenaikan BBM tersebut, juga dialami baik oleh negara tujuan ekspor Indonesia serta negara pesaing. "Kita sudah beberapa kali menaikkan harga BBM, dan kita sudah bisa lihat dampaknya, kita sudah siap untuk itu," jelas dia.

Meski begitu, dia belum dapat mengungkapkan dampaknya bagi perdagangan dalam negeri jika kenaikan BBM tersebut terealisasi. "Tergantung berapa besarannya kenaikan," akunya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Alex Tetraubun menilai, kenaikan BBM bersubsidi sudah wajib hukumnya. Hal tersebut dilakukan agar tidak membebani keuangan negara. "Kenaikan itu tidak bisa dihindari. Kalau kita mau menyelamatkan negara ini," tandasnya.

Sekadar informasi, rencana kenaikan BBM subsidi kabarnya akan mulai dilakukan April mendatang. Kenaikan tersebut dianggap perlu lantaran beban negara untuk subsidi BBM sudah terlampau tinggi. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0468 seconds (0.1#10.140)