Mobil Esemka uji emisi mandiri
A
A
A
Sindonews.com - Pembenahan mobil Esemka yang dilakukan secara terpisah mulai hari ini. Agenda berikutnya sebelum melakukan tes ke Tangerang, pengujian mobil Esemka akan dilakukan sendiri dengan menggunkan alat berstandar internasional.
“Sebelum tes ke Tangerang, tentu kita akan uji dulu sendiri. Alat untuk uji akan didatangkan. Tentunya alat tersebut berstandar internasional. Tapi sebelum itu, biarlah tim engineer bekerja dulu,” ujar Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Sulistyo Rabono di Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/3/2012).
Dirinya menambahkan setelah mesin dibongkar, tahapan selanjutnya dengan menganalisa perangkat keras dan lunak guna mendeteksi penyebab produksi karbon berlebih.
Sebanyak dua tim masing-masing menganalisa di fasilitas pembelajaran automotif di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Akademi Teknik Warga (ATW). Setelah dikerjakan pada Senin lalu, hasil mesin yang telah di bongkar hari ini dikirim ke dua tempat tersebut. Usai pembenahan menyeluruh terhadap mesin, tim berencana menjajal produksi gas buang melalui uji emisi mandiri.
"Uji emisi mandiri sebatas mencoba hasil pembenahan. Hal ini bukanlah alternatif acuan mengajukan Sertifikat Uji Tipe (SUT) terhadap mobil Esemka. Uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) kawasan Puspiptek Serpong tetap merupakan hal mutlak yang harus ditempuh," ungkapnya.
Selain merupakan institusi terkomendasi Kementerian terkait, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki otoritas di BTMP berkomitmen membantu tim Esemka dalam menyempurnakan performa mobil tersebut. Untuk itulah, Sulistyo tetap mengulang uji emisi di sana.
“Kalau uji emisi di tempat lain justru kami takut. Persoalan gagal uji emisi kemarin murni hal teknis. Kami tidak sedikitpun berprasangka buruk. Lagipula BPPT sejak awal sudah banyak membantu kami dalam mengembangkan mobil Esemka,” ungkapnya. (ank)
“Sebelum tes ke Tangerang, tentu kita akan uji dulu sendiri. Alat untuk uji akan didatangkan. Tentunya alat tersebut berstandar internasional. Tapi sebelum itu, biarlah tim engineer bekerja dulu,” ujar Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Sulistyo Rabono di Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/3/2012).
Dirinya menambahkan setelah mesin dibongkar, tahapan selanjutnya dengan menganalisa perangkat keras dan lunak guna mendeteksi penyebab produksi karbon berlebih.
Sebanyak dua tim masing-masing menganalisa di fasilitas pembelajaran automotif di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Akademi Teknik Warga (ATW). Setelah dikerjakan pada Senin lalu, hasil mesin yang telah di bongkar hari ini dikirim ke dua tempat tersebut. Usai pembenahan menyeluruh terhadap mesin, tim berencana menjajal produksi gas buang melalui uji emisi mandiri.
"Uji emisi mandiri sebatas mencoba hasil pembenahan. Hal ini bukanlah alternatif acuan mengajukan Sertifikat Uji Tipe (SUT) terhadap mobil Esemka. Uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) kawasan Puspiptek Serpong tetap merupakan hal mutlak yang harus ditempuh," ungkapnya.
Selain merupakan institusi terkomendasi Kementerian terkait, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki otoritas di BTMP berkomitmen membantu tim Esemka dalam menyempurnakan performa mobil tersebut. Untuk itulah, Sulistyo tetap mengulang uji emisi di sana.
“Kalau uji emisi di tempat lain justru kami takut. Persoalan gagal uji emisi kemarin murni hal teknis. Kami tidak sedikitpun berprasangka buruk. Lagipula BPPT sejak awal sudah banyak membantu kami dalam mengembangkan mobil Esemka,” ungkapnya. (ank)
()