Premi bruto industri asuransi umum Rp34,3 T

Kamis, 08 Maret 2012 - 09:46 WIB
Premi bruto industri asuransi umum Rp34,3 T
Premi bruto industri asuransi umum Rp34,3 T
A A A
Sindonews.com - Industri asuransi umum Indonesia mencatat total pendapatan premi bruto sebesar Rp34,3 triliun pada akhir 2011 atau naik 19,5 persen dari tahun 2010 yang mencapai Rp28,7 triliun.

Pendapatan premi tersebut merupakan akumulasi dari 82 perusahaan asuransi umum anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) termasuk data dari empat perusahaan reasuransi. Sementara, total klaim bruto tahun 2011 tercatat sebesar Rp12,78 triliun atau naik 5,5 persen dari periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp12,2 triliun.

“Kinerja industri asuransi umum tahun 2011 tumbuh dengan sangat baik dengan pertumbuhan premi jauh di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2011 sebesar 6,5 persen atau pertumbuhan jasa keuangan sebesar 6,8 persen,” ujar Ketua Bidang Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan, di Jakarta kemarin.

Dia menyatakan, pertumbuhan premi tersebut ditopang oleh lini usaha asuransi aneka yang memberikan kontribusi premi sebesar 56 persen dari keseluruhan premi.

Namun, dari segi nominal pertumbuhan premi terbesar dicapai oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor dengan kenaikan sebesar Rp1,24 triliun.

Menurut dia, kontribusi perolehan premi bruto tersebut masih didominasi oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor dengan pangsa pasar sebesar 29,81 persen diikuti oleh lini usaha harta benda sebesar 28,07 persen.

Sementara, Technical Director PT Asuransi Binagriya Upakara yang juga Ketua Departemen Analisa AAUI Dadang Kresnawan menyatakan tren penurunan pangsa pasar lini usaha harta benda yang telah terjadi selama lima tahun belakangan terjadi karena premi tidak lagi mencukupi.

Menurut Dadang, premi kendaraan bermotor naik terus karena daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor terus meningkat dan preminya lebih besar daripada lini usaha properti. ”Belakangan ini banyak pemain-pemain baru yang bermain di ritel dan kendaraan bermotor masih menjadi primadona,” katanya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6045 seconds (0.1#10.140)