Presiden tak suka penertiban PKL selalu ricuh

Kamis, 08 Maret 2012 - 12:54 WIB
Presiden tak suka penertiban PKL selalu ricuh
Presiden tak suka penertiban PKL selalu ricuh
A A A
Sindonews.com - Dalam rangka peringatan Gerakan Kewirausahaan Nasional dan Peluncuran program pemberdayaan Pedagang Kaki Lima, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kata sambutannya mengungkapkan perasaannya yang tidak senang ketika melihat aksi penertiban PKL yang sering ricuh.

"Saya tidak senang melihat penertiban PKL oleh aparat yang sering berakhir ricuh," tegasnya dalam kata sambutan di SME Tower, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, (8/3/2012).

Untuk itu, Presiden mengimbau kepada seluruh pihak, baik itu dari aparat maupun para pedagang kaki lima agar saling menciptakan kedamaian, menjaga ketertiban dan mengikuti aturan yang sudah ada. Setiap usaha yang dijalan perlu ada kordinasi dari pemerintah daerah beserta aparat dan pelaku usaha.

"Harapan saya para pedagang kaki lima, bisa menjalankan usaha dengan tertib, dan juga nantinya bisa ikut serta membantu pemerintah daerah mewujudkan programnya, begitu pun juga sebaliknya dengan pemerintah daerah yang ikut membantu PKL tersebut," jelasnya.

Selain itu, secara umum diungkapkan SBY bahwa melalui pengembangan pedagang kaki lima, sebenarnya merupakan salah satu unsur unit mikro kecil menengah (UMKM) dapat menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.

"Jika banyak masyarakat banyak yang berwirausaha seperti berdagang kaki lima, itu sudah cukup menghindari kita dari kriminalitas yang ada. Karena dengan melakukan usaha tersebut, orang akan menjadi PKL untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," pungkasnya.

Pada acara tersebut, presiden SBY juga melakukan teleconfrens dengan beberapa perwakilan pemerintah kota, seperti, Makassar, Surabaya, Semarang dan yang lainnya. Namun hal tersebut tidak terlaksana dikarenakan kesalahan teknis yang membuat para peserta yang hadir tertawa.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6037 seconds (0.1#10.140)