Pedagang lama Pasar Turi mulai dilema

Jum'at, 09 Maret 2012 - 16:39 WIB
Pedagang lama Pasar...
Pedagang lama Pasar Turi mulai dilema
A A A
Sindonews.com – Harapan pedagang lama Pasar Turi untuk dibantu Pemkot Surabaya mulai pupus. Dana talangan untuk membayar uang pengikat stan di Pasar Turi baru tak kunjung turun. Para pedagang pun mulai dilema ketika sebagian pedagang lama sudah mulai mendaftar.

Sebagian besar pedagang lama yang dulunya terus berjuang memperoleh dana talangan dari pemkot perlahan mulai goyah. Mereka sudah banyak yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan stan di Pasar Turi baru dengan membayar Rp5 juta kepada PT Gala Megah Invesment (GMI), selaku investor pembangunan Pasar Turi pasca kebakaran.

Langkah itu ditempuh pada pedagang lama karena menyerah dengan deadline pendaftaran bakal berakhir Maret ini. “Memang sudah banyak pedagang yang mendaftar, termasuk saya,” ujar Wakil Ketua Tim Pemulihan Pasca Kebakaran (TPPK) Kho Ping, kemarin.

Ia melanjutkan, pedagang yang sudah mendaftar ke PT GMI sudah hampir 2.000 orang. Pihaknya tentunya tak ingin stan yang ada di Pasar Turi baru habis karena terlambat mendaftar.

Pedagang lama, katanya, memang dipersilakan untuk segera mendaftar karena 31 Maret mendatang pendaftaran sudah ditutup. Jika terlambat
mendaftar, pedagang lama akan dikategorikan sebagai pedagang baru. Padahal, stan untuk pedagang baru lebih mahal. Harganya bisa mencapai Rp75 juta per meter persegi, sedangkan pedagang lama hanya Rp21 juta per meter persegi. Tidak itu saja, lanjutnya, pedagang baru tidak bisa menempati lantai I hingga IV karena mereka diberi jatah di lantaiV dan VI.

“Kami sudah mengirim surat ke dewan agar segera menyetujui pengajuan dana talangan dari Pemkot. Parahnya, Dewan mengaku hingga sekarang pihaknya belum menerima surat pengajuan,” keluhnya.

Jika Pemkot tidak segera mencairkan anggaran talangan bagi pedagang Pasar Turi yang tidak mampu, tentu akan berpengaruh pada nasib mereka.

Pasalnya, jika mereka baru mendapatkan dana talangan di atas Maret, tentu saja mereka dikategorikan sebagai pedagang baru oleh investor.

PT GMI sendiri dalam waktu dekat akan bertemu pemkot. Pertemuan tersebut bakal membahas sejumlah keluhan yang sempat dilontarkan
pedagang. Termasuk, keinginan pedagang untuk masuk dulu ke stan bila sudah jadi, baru membayar cicilan.

“Kami mau untuk duduk bersama,” ujar salah satu jajaran investor PT GMI Totok Lusida.

Sejauh ini, lanjutnya, tidak semua pedagang yang memprotes uang tersebut. Buktinya cukup banyak pula pedagang yang mendaftarkan diri.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0561 seconds (0.1#10.140)