Pertamina siap atur distribusi solar di Balikpapan
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina Kalimantan unit pemasaran setuju terhadap rencana pemerintah kota (pemkot) Balikpapan untuk mengatur distribusi solar bagi kendaraan truk besar di SPBU luar kota. Hal ini karena antrean kendaraan besar di SPBU dalam kota, kerap menimbulkan kemacetan.
"Nantinya kita akan coba layani kendaraan besar untuk solar di KM 38, 14, 9, dan 4,5 jalan Soekarno Hatta poros Balikpapan-Samarinda. Sedangkan untuk SBPU dalam kota hanya untuk kendaraan roda empat. Ini akan kita sampaikan ke pemkot," ujar Manager eksternal Upms Pertamina Kalimantan Bambang Irianto, Jumat (9/3/2012).
Pengaturan SPBU yang menjual solar bersubsidi bagi kendaraan truk besar atau roda empat lebih akan dilayani fokus pada di luar kota. Untuk menghindari terjadinya antrean, SPBU yang melayani solar akan dibuka secara serentak.
"Sulit memang mengaturnya, karena di sini kalau kita buka jam 8 pagi mereka jam 6 bahkan jam 5 subuh sudah antre bahkan tinggalkan kendaraannya. Jadi kita akan coba buka serentak untuk menghindari terjadinya antrean panjang di jalur luar kota nantinya," jelasnya.
Pengalihan distribusi ini, kata Bambang, tidak menambah jatah kuota solar subsidi karena jatah solar di SPBU dalam kota akan dikurangi untuk dialihkan ke SPBU luar kota.
"Seperti SBPU km 14, awalnya jual solar nonsubsidi tapi karena enggak ada yang beli akhirnya tidak buka lagi untuk solar. Tapi sekarang kita akan buka kembali yang subsidi. Ya solarnya bisa kita ambil dari jatah 20 KL di salah satu SPBU yang ada di dalam kota," terangnya kepada pers.
Kuota penggunaan solar di Kaltim pada Desember 2011 lalu yakni 23.091 kl, sedangkan realisasinya 23.616 kl. Untuk penggunaan premium pada periode sama yakni kuota sebesar 51.683 Kl sedangkan realisasi penggunaan sebanyak 52.745 kl.
"Kuota Desember 2011 itu kita jadikan patokan kuota untuk Januari-Februari 2012 ini karena pemerintah belum tentukan batas kuota untuk 2012 ini. Mungkin karena mau naik BBM jadi kuota belum ditentukan," ujarnya. (ank)
"Nantinya kita akan coba layani kendaraan besar untuk solar di KM 38, 14, 9, dan 4,5 jalan Soekarno Hatta poros Balikpapan-Samarinda. Sedangkan untuk SBPU dalam kota hanya untuk kendaraan roda empat. Ini akan kita sampaikan ke pemkot," ujar Manager eksternal Upms Pertamina Kalimantan Bambang Irianto, Jumat (9/3/2012).
Pengaturan SPBU yang menjual solar bersubsidi bagi kendaraan truk besar atau roda empat lebih akan dilayani fokus pada di luar kota. Untuk menghindari terjadinya antrean, SPBU yang melayani solar akan dibuka secara serentak.
"Sulit memang mengaturnya, karena di sini kalau kita buka jam 8 pagi mereka jam 6 bahkan jam 5 subuh sudah antre bahkan tinggalkan kendaraannya. Jadi kita akan coba buka serentak untuk menghindari terjadinya antrean panjang di jalur luar kota nantinya," jelasnya.
Pengalihan distribusi ini, kata Bambang, tidak menambah jatah kuota solar subsidi karena jatah solar di SPBU dalam kota akan dikurangi untuk dialihkan ke SPBU luar kota.
"Seperti SBPU km 14, awalnya jual solar nonsubsidi tapi karena enggak ada yang beli akhirnya tidak buka lagi untuk solar. Tapi sekarang kita akan buka kembali yang subsidi. Ya solarnya bisa kita ambil dari jatah 20 KL di salah satu SPBU yang ada di dalam kota," terangnya kepada pers.
Kuota penggunaan solar di Kaltim pada Desember 2011 lalu yakni 23.091 kl, sedangkan realisasinya 23.616 kl. Untuk penggunaan premium pada periode sama yakni kuota sebesar 51.683 Kl sedangkan realisasi penggunaan sebanyak 52.745 kl.
"Kuota Desember 2011 itu kita jadikan patokan kuota untuk Januari-Februari 2012 ini karena pemerintah belum tentukan batas kuota untuk 2012 ini. Mungkin karena mau naik BBM jadi kuota belum ditentukan," ujarnya. (ank)
()