Penjualan motor diprediksi turun 10%

Sindonews.com - Penjualan sepeda motor diperkirakan akan turun sebesar 10 persen, apabila pemerintah memberlakukan uang muka (DP) minimal 30 persen.

Marketing Communication FIF Arif Reza Pahlevi menjelaskan, rencana pemerintah melakukan DP minimum akan menurunkan minat masyarakat membeli sepeda motor karena ketidakmampuan masyarakat membayar DP dalam jumlah besar.

”Kami belum bisa memprediksi efek yang akan ditimbulkan. Tapi, setidaknya market sepeda motor yang menggunakan jasa leasing akan turun 10 persen,” jelas Arif di Bandung, Senin 12 Maret 2012.

Kebijakan tersebut, lanjut Arif, juga akan memberatkan masyarakat karena sebagian besar yang mengambil sepeda motor dengan DP rendah adalah masyarakat bawah, yaitu mereka yang tidak memiliki kemampuan membayar uang muka di atas 20 persen.

”Padahal, bisnis sepeda motor di Indonesia akhir-akhir ini cukup menggembirakan. Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan penjualan sepeda motor rata-rata di atas 10 persen,” ujarnya.

Pihaknya berharap, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang menguntungkan semua pihak. Tidak hanya masyarakat, juga pelaku industri otomotif.

Ketua Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Firman Turmantara mengatakan, rencana pemerintah membatasi uang muka kredit motor melanggar UU Perlindungan Konsumen untuk mendapatkan fasilitas hidup dengan membeli sepeda motor.

”Kalaupun pemerintah mau melakukan pembatasan, bukan dilakukan kepada masyarakat, tapi memperketat regulasi pemberian kredit. Dalam hal ini, pemerintah harus menekankan agar lembaga penjamin (leasing) memperketat memberi kredit sepeda motor kepada masyarakat,” beber dia.

Menurut dia, upaya kejar target yang dilakukan lembaga leasing menyebabkan DP untuk kredit motor sangat murah. Semestinya, mereka menerapkan aspek kehati-hatian yang didasarkan pada kemampuan masyarakat. (bro)