Perusahaan semen China investasi USD1,15 M

Kamis, 15 Maret 2012 - 09:52 WIB
Perusahaan semen China investasi USD1,15 M
Perusahaan semen China investasi USD1,15 M
A A A
Sindonews.com – Perusahaan semen negara asal Provinsi Anhui, China, yakni Anhui Conch Cement Company Ltd menanamkan modal di Indonesia sebesar USD1,15 miliar (sekitar Rp10,58 triliun).

Investasi itu mencakup pembangunan pabrik semen di Tanjung, Kalimantan Selatan senilai USD400 juta dan di Papua Barat senilai USD750 juta. Gubernur Provinsi Anhui Huang Haisong mengatakan, komitmen investasi itu tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) antara Anhui Cement dan Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta tahun lalu.

“Tahun lalu kita tanda tangani MoU dengan menteri perindustrian. Indonesia mempunyai resources yang sangat banyak. Potensinya untuk investasi sangat bagus. Kalau sukses, ke depan kita akan investasi lebih banyak di Indonesia,” ungkapnya seusai bertemu Menteri Perindustrian S Hidayat di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta kemarin.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Hidayat, kata Huang, pihaknya mendiskusi kemungkinan tambahan investasi tersebut dengan lebih intensif. Pada tahap awal China akan lebih banyak berinvestasi di sektor manufaktur dan industri di Indonesia. Sementara itu, Menperin mengatakan, saat ini pembebasan tanah untuk investasi pabrik semen Anhui tengah diselesaikan.

“Mereka sudah dapat tanahnya, tinggal pembebasan lahan. Izin-izin sudah diurus,” kata Hidayat. Investasi di luar Jawa yang dilakukan Anhui kemungkinan besar bisa diberikan insentif oleh pemerintah. Sementara itu, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto menjelaskan, pabrik semen di Tanjung, Kalimantan Selatan berkapasitas 6.400 ton klinker per hari dilengkapi dengan pabrik penggilingan semen, pelabuhan, pembangkit listrik dengan daya 60 megawatt (MW) dan 1x12 MW, serta fasilitas produksi dan pendukung lainnya.

“Total investasi direncanakan sebesar USD400 juta dengan investasi awal sebesar USD250 juta,” kata Panggah. Sedangkan pabrik semen di Papua Barat, lanjutnya, berkapasitas 10.000 ton klinker per hari yang dilengkapi dengan pabrik penggilingan semen, pelabuhan, pembangkit listrik dengan daya 60 MW dan 1x18 MW, serta fasilitas produksi.

Kawasan Industri

Sementara itu, Gubernur Provinsi Anhui Huang Haisong mengatakan, perusahaan negara di Provinsi Anhui yakni Anhui Conch Group Company Ltd akan membangun China Anhui Industrial Park di Indonesia. “Kita akan melakukan investasi di Indonesia dengan membawa teknologi terkini dan manajemen paling bagus. Kita itu khusus untuk investasi di tambang batubara, refinery, iron ore, dan smelter.

Kita juga mau melakukan investasi permesinan tekstil di Indonesia. Kita mau bikin Anhui Industrial Park di Indonesia,” kata Huang. Menurut Menperin MS Hidayat, Anhui Conch Group telah meminta lahan seluas 150 ha untuk membangun kawasan industri tersebut.Kawasan itu akan diisi oleh sejumlah industri seperti tekstil dan mesin tekstil.Kemenperin mempertimbangkan untuk menyediakan lahan di Cikarang atau Bekasi. Hidayat mengusulkan Anhui bekerja sama dengan mitra lokal guna membangun pabrik mesin tekstil. Hidayat berharap investasi itu bisa memenuhi kebutuhan program restrukturisasi mesin tekstil yang dicanangkan Kemenperin.

“Karena mereka juga punya pabrik mesin, saya bujuk investasi pabrik mesin tekstil, join dengan Indonesia, untuk suplai kebutuhan restrukturisasi mesin tekstil di Indonesia,” tuturnya. Investasi pembangunan pabrik mesin tersebut memiliki peluang untuk mendapatkan fasilitas tax holiday. Proyek-proyek investasi Anhui Conch Group akan dibiayai oleh perusahaan yang bergerak di bidang pendanaan yakni Prosperity, perusahaan di bidang pendanaan Anhui Conch Group yang berbasis di Hong Kong.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4965 seconds (0.1#10.140)