Warga miskin di Subang capai 45%

Kamis, 15 Maret 2012 - 10:18 WIB
Warga miskin di Subang capai 45%
Warga miskin di Subang capai 45%
A A A


Sindonews.com - Warga miskin di Kabupaten Subang akan meningkat 15 persen dari 30 persen total jumlah penduduk di wilayah tersebut. Persentase itu akan meningkat secara otomatis, jika pemerintah pusat mengetuk palu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April mendatang.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ating Rusnatin mengatakan, kondisi masyarakat saat ini sudah sangat memprihatinkan dan kondisinya akan semakin sulit jika harga BBM naik dan memunculkan kenaikan harga sembako.

”Berdasarkan data statistik Kabupaten Subang, warga miskin mencapai 30 persen dan kalau ditambah 15 persen berarti akan menjadi 45 persen. Artinya wilayah ini akan menjadi kabupaten yang sangat memprihatinkan atau bahasa medisnya kronis, sulit untuk diselamatkan,” kata Ating setelah audiensi dengan para demonstran di ruangan rapat DPRD Kabupaten Subang, Rabu 14 Maret 2012.

Menurut dia, pihaknya sangat apresiatif dengan adanya dorongan dari masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM. Alasannya, daerah tidak bisa memberikan kebijakan secara langsung untuk menentukan kenaikan harga,

”Kami tidak akan diam untuk melakukan upaya-upaya penolakan, sebagaimana yang disuarakan masyarakat, karena pada dasarnya saya pribadi dan secara kelembagaan (Fraksi PDI Perjuangan) menolak atas rencana pemerintah untuk menaikkan BBM,” ujarnya.

DPRD Kabupaten Subang juga akan mengontrol kenaikan harga di sejumlah tempat dengan melakukan operasi pasar. Paling tidak, pihaknya berharap kenaikan tidak melesat tinggi.

”Kami akan duduk bareng dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Subang untuk membahas operasi pasar, sehingga tidak terlalu memberatkan warga,” tegasnya.

Saat ini harga-harga di pasar sudah berangsur naik seperti harga cabai, telur atau beras. Sementara, massa Gerakan Pemuda Islam (GPI) melakukan aksi pemantauan dengan menggelar tenda keprihatinan di halaman DPRD Kabupaten Subang, Jalan Dewi Sartika, Rabu 14 Maret 2012. ”Tenda yang kami dirikan ini merupakan simbol keprihatinan,” kata Sekjen GPI Subang Fauzan Faruqi Fasya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8548 seconds (0.1#10.140)