Kadin: SNI upaya meningkatkan daya saing
A
A
A
Sindonews.com - Beredarnya produk-produk kurang berkualitas dan tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang semakin hari makin meningkat.
Seperti diungkapkan Ketua Komite Tetap Standarisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Abdul Aziz Pane mengenai maraknya produk yang tidak memenuhi standar.
"Penerapan SNI penting sebagai bagian dari tuntutan kebutuhan dan upaya meningkatkan daya saing, serta menekan masuknya produk-produk yang tidak berlabel SNI," ungkap Abdul saat membuka seminar SNI, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Di tempat yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan, implikasi standar mutu bukan terbatas pada masalah daya saing, tetapi juga berkaitan dengan masalah kesehatan dan keselamatan masyarakat.
"Saya berharap semua pihak menumbuhkan rasa tanggung jawab kemanusiaan dengan memenuhi standarisasi mutu produk bagi barang-barang yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor," terang Suryo.
Suryo menuturkan, masyarakat di negara-negara maju pada umumnya sudah mempunyai kesadaran tinggi dalam hal mutu barang-barang yang mengancam kesehatan dan keselamatan mereka.
"Upaya penerapan SNI perlu disertai dengan gerakan membudayakan kesadaran atas mutu produk di masyarakat," ungkapnya. (ank)
Seperti diungkapkan Ketua Komite Tetap Standarisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Abdul Aziz Pane mengenai maraknya produk yang tidak memenuhi standar.
"Penerapan SNI penting sebagai bagian dari tuntutan kebutuhan dan upaya meningkatkan daya saing, serta menekan masuknya produk-produk yang tidak berlabel SNI," ungkap Abdul saat membuka seminar SNI, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Di tempat yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan, implikasi standar mutu bukan terbatas pada masalah daya saing, tetapi juga berkaitan dengan masalah kesehatan dan keselamatan masyarakat.
"Saya berharap semua pihak menumbuhkan rasa tanggung jawab kemanusiaan dengan memenuhi standarisasi mutu produk bagi barang-barang yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor," terang Suryo.
Suryo menuturkan, masyarakat di negara-negara maju pada umumnya sudah mempunyai kesadaran tinggi dalam hal mutu barang-barang yang mengancam kesehatan dan keselamatan mereka.
"Upaya penerapan SNI perlu disertai dengan gerakan membudayakan kesadaran atas mutu produk di masyarakat," ungkapnya. (ank)
()