April, mobil Esemka uji emisi ulang
A
A
A
Sindonews.com - Setelah lama tak terdengar kabarnya, mobil Esemka rakitan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kini makin mendekati kesempurnaan. Tim teknisi siap membawa mobil tersebut menjalani uji emisi ulang.Uji emisi akan dilakukan di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) di kawasan Puspiptek, Tangerang, April mendatang.
Sebelumnya, tim berkonsentrasi merampingkan bodi mobil Esemka selama sebulan sejak pembenahan dimulai. Produksi gas buang Esemka yang melebihi standar bukan lagi kendala pengembangan mobil kreasi anak negeri ini. Justru penampilan mobil butuh dipoles lebih baik. Pengurangan bobot mobil hingga 800 Kg merupakan kegiatan tim selama hampir sebulan ini.
”Rework bodi dengan cara mengurangi bagian-bagian yang masih terlalu tebal, sekaligus setting mesin. Diperkirakan April selesai langsung diuji emisi di BTMP. Saat kesana, dipastikan sudah sempurna. Kami tak ingin malu dua kali,” kata Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, kemarin.
Perusahaan pemegang merek mobil Esemka tersebut menggandeng teknisi dan pakar automotif dalam negeri selama mengerjakan pembenahan mobil. Saat ini formula penyempurnaan mobil telah dikantongi, antara lain ukuran pas dan materi penyusun bodi. Kini, komponen pelat penutup kerangka mobil tinggal dicetak. Formulasi ini juga diterapkan pada empat pintu mobil Esemka.
”Tebal logam yang kita nanti gunakan 0,8 mm.Tebal kaca standar 2,3 mm jenis SUV. Sedangkan sebelumnya kita memakai 5 mm. Hal-hal inilah yang membuat Esemka lebih berbobot akan dikurangi,” lanjutnya.
Menurutnya, berat mobil berbanding lurus dengan kinerja mesin. Semakin berat kerja mesin maka kadar karbon yang dihasilkan juga semakin tinggi. Pasca evaluasi pada mesin mobil, Sulistyo memastikan sistem penggerak tak lagi bercela. Teknisi tak melakukan perubahan berarti dan hanya melakukan tune up ulang pada mesin Esemka. ”Mesin hanya dikembalikan pada kondisi standar. Bukan sesuatu hal yang rumit,” kata dia.
Rencananya hari ini prototipe mobil Esemka menjalani uji emisi mandiri guna menjajal hasil pembenahan tim pada beberapa pekan terakhir. Waktu tersisa sebelum uji emisi di BTMP akan dipergunakan maksimal untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. ”Pokoknya kami tak ingin malu dua kali lagi,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tetap mendampingi pengembangan mobil Esemka kendati dirinya kini sibuk di Jakarta. Jokowi ketika berjuang memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta mendatang takkan melepas komitmen awalnya terhadap mobil rakitan pelajar itu.
Dia juga tak ingin upayanya tersebut dikaitkan mendongkrak pencitraan menuju pemenangan DKI-1. ”Esemka dengan pencalonan sangat berbeda jalur. Pengembangan mobil ini untuk kemandirian negeri ini, untuk anak-anak SMK juga,” kata dia.
Jokowi bahkan berencana mengendarai mobil Esemka menjalani uji Emisi di BTMP April mendatang guna membuktikan komitmennya itu. ”Kalau kemarin yang nyetir Pak Wakil (Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo), besok gantian saya yang nyetir,” ujarnya. (ank)
Sebelumnya, tim berkonsentrasi merampingkan bodi mobil Esemka selama sebulan sejak pembenahan dimulai. Produksi gas buang Esemka yang melebihi standar bukan lagi kendala pengembangan mobil kreasi anak negeri ini. Justru penampilan mobil butuh dipoles lebih baik. Pengurangan bobot mobil hingga 800 Kg merupakan kegiatan tim selama hampir sebulan ini.
”Rework bodi dengan cara mengurangi bagian-bagian yang masih terlalu tebal, sekaligus setting mesin. Diperkirakan April selesai langsung diuji emisi di BTMP. Saat kesana, dipastikan sudah sempurna. Kami tak ingin malu dua kali,” kata Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, kemarin.
Perusahaan pemegang merek mobil Esemka tersebut menggandeng teknisi dan pakar automotif dalam negeri selama mengerjakan pembenahan mobil. Saat ini formula penyempurnaan mobil telah dikantongi, antara lain ukuran pas dan materi penyusun bodi. Kini, komponen pelat penutup kerangka mobil tinggal dicetak. Formulasi ini juga diterapkan pada empat pintu mobil Esemka.
”Tebal logam yang kita nanti gunakan 0,8 mm.Tebal kaca standar 2,3 mm jenis SUV. Sedangkan sebelumnya kita memakai 5 mm. Hal-hal inilah yang membuat Esemka lebih berbobot akan dikurangi,” lanjutnya.
Menurutnya, berat mobil berbanding lurus dengan kinerja mesin. Semakin berat kerja mesin maka kadar karbon yang dihasilkan juga semakin tinggi. Pasca evaluasi pada mesin mobil, Sulistyo memastikan sistem penggerak tak lagi bercela. Teknisi tak melakukan perubahan berarti dan hanya melakukan tune up ulang pada mesin Esemka. ”Mesin hanya dikembalikan pada kondisi standar. Bukan sesuatu hal yang rumit,” kata dia.
Rencananya hari ini prototipe mobil Esemka menjalani uji emisi mandiri guna menjajal hasil pembenahan tim pada beberapa pekan terakhir. Waktu tersisa sebelum uji emisi di BTMP akan dipergunakan maksimal untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. ”Pokoknya kami tak ingin malu dua kali lagi,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tetap mendampingi pengembangan mobil Esemka kendati dirinya kini sibuk di Jakarta. Jokowi ketika berjuang memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta mendatang takkan melepas komitmen awalnya terhadap mobil rakitan pelajar itu.
Dia juga tak ingin upayanya tersebut dikaitkan mendongkrak pencitraan menuju pemenangan DKI-1. ”Esemka dengan pencalonan sangat berbeda jalur. Pengembangan mobil ini untuk kemandirian negeri ini, untuk anak-anak SMK juga,” kata dia.
Jokowi bahkan berencana mengendarai mobil Esemka menjalani uji Emisi di BTMP April mendatang guna membuktikan komitmennya itu. ”Kalau kemarin yang nyetir Pak Wakil (Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo), besok gantian saya yang nyetir,” ujarnya. (ank)
()