Kenaikan BBM dongkrak harga semen
A
A
A
Sindonews.com - PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) berencana menaikkan harga semen seiring dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Karena pada distribusi semen, pengaruh sangat banyak karena menggunakan BBM subsidi," ungkap Direktur Keuangan Indocement, Tju Lie Sukanto dalam paparannya di Public Expose di BEI, Jakarta, Senin (26/3/2012).
Diakuinya, rencana kenaikan BBM tersebut akan diimbangi dengan kenaikan harga jual. Hal tersebut supaya perusahaan tidak terlalu terbebani dengan kenaikan. "Tapi kita akan lihat kemungkinan kenaikan itu dengan kompetitor, apakah in line dengan kita atau tidak," tandasnya.
Sekadar informasi, kenaikan biaya energi yang berasal dari batu bara dan BBM pada 2011 berdampak terhadap kinerja perusahaan. Tapi hal tersebut diimbangi dengan penjualan domestik yang kuat serta usaha efisiensi biaya.
Pemerintah sendiri berencana menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 April mendatang. Dari sebelumnya Rp4.500 per liter menjadi Rp6000 per liter.
Pemerintah berdalih, harga minyak mentah dunia yang saat ini terus melambung telah menyebabkan anggaran yang dicanangkan pemerintah mulai tertekan. Karenanya, guna menghindari defisit pada anggaran tersebut, harga BBM bersubsidi harus disesuaikan. (ank)
"Karena pada distribusi semen, pengaruh sangat banyak karena menggunakan BBM subsidi," ungkap Direktur Keuangan Indocement, Tju Lie Sukanto dalam paparannya di Public Expose di BEI, Jakarta, Senin (26/3/2012).
Diakuinya, rencana kenaikan BBM tersebut akan diimbangi dengan kenaikan harga jual. Hal tersebut supaya perusahaan tidak terlalu terbebani dengan kenaikan. "Tapi kita akan lihat kemungkinan kenaikan itu dengan kompetitor, apakah in line dengan kita atau tidak," tandasnya.
Sekadar informasi, kenaikan biaya energi yang berasal dari batu bara dan BBM pada 2011 berdampak terhadap kinerja perusahaan. Tapi hal tersebut diimbangi dengan penjualan domestik yang kuat serta usaha efisiensi biaya.
Pemerintah sendiri berencana menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 April mendatang. Dari sebelumnya Rp4.500 per liter menjadi Rp6000 per liter.
Pemerintah berdalih, harga minyak mentah dunia yang saat ini terus melambung telah menyebabkan anggaran yang dicanangkan pemerintah mulai tertekan. Karenanya, guna menghindari defisit pada anggaran tersebut, harga BBM bersubsidi harus disesuaikan. (ank)
()