Bank genjot pembiayaan properti
A
A
A
Sindonews.com - Bank mulai menggenjot pembiayaan properti menyusul penerapan aturan Bank Indonesia (BI) uang muka (down payment/DP) minimal 30 persen untuk KPR (kredit kepemilikan rumah).
Manager Bank Muamalat Area Jatim, Bali dan Nusra, Rustien Hartati mengaku siap menerima limpahan KPR dari bank konvensional yang terkena dampak dari aturan DP 30 persen tersebut.
Bank yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tahun ini akan fokus mengembangkan pembiayaan ke sektor ritel dengan penyumbang terbesarnya adalah sektor pembiayaan hunian syariah. “Kami akan terus tingkatkan pembiayaan hunian syariah,” katanya.
Tahun lalu, Bank Muamalat area Jatim, Bali dan Nusra membukukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp2,37 triliun, atau naik 60,1 persen dari posisi akhir 2010 yang tercatat Rp1,48 triliun. Dari jumlah terebut pembiayaan hunian syariah berkontribusi sekitar Rp 1,012 triliun.
Sedangkan untuk aset, di tahun yang sama, tercatat Rp2,58 triliun atau naik 45,8 persen dibanding 2010 yang mencapai Rp1,77 triliun. Selama 2011, nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 2,34 triliun dibanding periode yang sama pada 2010 yang mencapai Rp1,56 triliun.
Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk hingga akhir tahun 2012 ini memproyeksikan penyaluran kredit properti tumbuh sebesar Rp25 triliun. Tahun lalu, bank yang mayoritas sahamnya dikuasai CIMB Grup ini telah menyalurkan kredit properti sebesar Rp17,83 triliun.
Capaian ini naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 yang mencapai Rp15,46 triliun. Dengan capaian ini, CIMB Niaga menguasai pangsa pasar penyaluran kredit ke masyarakat sebesar 9,8 persen. Sementara untuk penyaluran kredit secara total mencapai Rp127 triliun.Tahun ini, penyaluran kredit diproyeksikan naik hingga 20 persen. (ank)
Manager Bank Muamalat Area Jatim, Bali dan Nusra, Rustien Hartati mengaku siap menerima limpahan KPR dari bank konvensional yang terkena dampak dari aturan DP 30 persen tersebut.
Bank yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tahun ini akan fokus mengembangkan pembiayaan ke sektor ritel dengan penyumbang terbesarnya adalah sektor pembiayaan hunian syariah. “Kami akan terus tingkatkan pembiayaan hunian syariah,” katanya.
Tahun lalu, Bank Muamalat area Jatim, Bali dan Nusra membukukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp2,37 triliun, atau naik 60,1 persen dari posisi akhir 2010 yang tercatat Rp1,48 triliun. Dari jumlah terebut pembiayaan hunian syariah berkontribusi sekitar Rp 1,012 triliun.
Sedangkan untuk aset, di tahun yang sama, tercatat Rp2,58 triliun atau naik 45,8 persen dibanding 2010 yang mencapai Rp1,77 triliun. Selama 2011, nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 2,34 triliun dibanding periode yang sama pada 2010 yang mencapai Rp1,56 triliun.
Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk hingga akhir tahun 2012 ini memproyeksikan penyaluran kredit properti tumbuh sebesar Rp25 triliun. Tahun lalu, bank yang mayoritas sahamnya dikuasai CIMB Grup ini telah menyalurkan kredit properti sebesar Rp17,83 triliun.
Capaian ini naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 yang mencapai Rp15,46 triliun. Dengan capaian ini, CIMB Niaga menguasai pangsa pasar penyaluran kredit ke masyarakat sebesar 9,8 persen. Sementara untuk penyaluran kredit secara total mencapai Rp127 triliun.Tahun ini, penyaluran kredit diproyeksikan naik hingga 20 persen. (ank)
()