BP Migas klaim kurangi penurunan lifting
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) mengklaim penurunan produksi minyak bisa ditekan hingga dua persen saat ini.
"Penurunan produksi minyak sudah terjadi sejak 1996, dan penurunan itu 13,6 persen. Namun sejak ada BP Migas, mampu membuat penurunan itu menjadi hanya dua persen," ungkap Kepala BP Migas R Priyono dalam sambutannya, di Economic Challenge, di Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Priyono mengungkapkan, kondisi penurunan produksi minyak tersebut terjadi lantaran produksi minyak masih dikelola oleh BUMN. Menurutnya, era itu lebih banyak potensi merugikan negara.
Bahkan dia menyebut, kala itu salah satu perusahaan BUMN yang andil dalam produksi minyak, dalam hal itu adalah PT Pertamina mencatatkan utang yang besar. Pertamina, dikatakannya, sangat berpotensi merugikan negara.
Hal itu diakuinya bertolak belakang dengan kondisi saat ini sejak adanya BP Migas. Menurut dia, BP Migas tidak pernah merugikan negara, karena BP Migas tidak mencari keuntungan semata.
"Sebelum reformasi, utang negara USD2 miliar, utang Pertamina tiga kali lipatnya, USD7 miliar. Itu tahun 80-an," tandasnya. (bro)
()