Ekspor Aceh Januari 2012 meningkat 63%
A
A
A
Sindonews.com - Nilai ekspor Provinsi Aceh pada Januari 2012 mencapai USD177 juta, atau meningkat dibanding nilai capaian pada Desember 2011 yang hanya USD108 juta. Peningkatan ini terjadi karena naiknya nilai ekspor komoditas minyak dan gas alam (migas) serta komoditas non migas dari Aceh.
“Nilai ekspor Provinsi Aceh pada awal tahun 2012 merupakan catatan awal yang baik, dimana mengalami peningkatan signifikan sebesar 63,37 persen dibanding bulan Desember 2011,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Syeh Suhaimi pada pers di Banda Aceh, Senin (2/4/2012).
Nilai yang dicapai pada awal 2012 tersebut juga lebih baik jika dibandingkan dengan nilai ekspor Aceh pada Januari 2012 yang hanya USD115 juta. Atau terjadi peningkatan 53 persen. Ekspor Aceh pada Januari, tahun ini masih didominasi oleh ekspor komoditas migas, meski pun pada periode yang sama ekspor non migas terjadi peningkatan hingga dua kali lipat.
Menurut Suhaimi, ekspor komoditas migas pada bulan tersebut mencapai USD165 juta atau meningkat 59,55 persen dibanding nilai ekspor pada Desember 2011. “Ekspor migas pada bulan ini berupa Liquid Natural Gas sebesar USD131 juta dan Crude Petroleum Oil sebesar USD33 juta,” rincinya.
Sementara ekspor komoditas non migas pada Januari 2012 tercatat mencapai USD12 juta atau meningkat 2,5 kali lipat dibanding nilai ekspor bulan sebelumnya.
Komoditas non migas yang diekspor merupakan pupuk urea senilai USD9 juta, bahan kimia anorganik berupa anhydrous ammonia senilai USD2,1 juta. Kedua kelompok komoditas ini diekspor melalui pelabuhan yang ada di Aceh. “Kedua kelompok komoditas ini masing-masing memiliki kontribusi 82,30 persen dan 17,61 persen terhadap total ekspor non migas,” sebut Suhaimi.
Sementara nilai ekspor kopi arabika tercatat mencapai USD2,3 juta yang diekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Ekspor terbesar komoditas non migas Aceh pada Januari 2011 ditujukan ke Taiwan senilai USD5 juta berupa urea. Selanjutnya Filipina juga berupa urea senilai USD4,8 juta. Bahan kimia anorganik diekspor ke Thailan. Sementara kopi arabika ditujukan ke Amerika Serikat senilai USD1,7 juta dan Kanada USD625 ribu. (ank)
“Nilai ekspor Provinsi Aceh pada awal tahun 2012 merupakan catatan awal yang baik, dimana mengalami peningkatan signifikan sebesar 63,37 persen dibanding bulan Desember 2011,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Syeh Suhaimi pada pers di Banda Aceh, Senin (2/4/2012).
Nilai yang dicapai pada awal 2012 tersebut juga lebih baik jika dibandingkan dengan nilai ekspor Aceh pada Januari 2012 yang hanya USD115 juta. Atau terjadi peningkatan 53 persen. Ekspor Aceh pada Januari, tahun ini masih didominasi oleh ekspor komoditas migas, meski pun pada periode yang sama ekspor non migas terjadi peningkatan hingga dua kali lipat.
Menurut Suhaimi, ekspor komoditas migas pada bulan tersebut mencapai USD165 juta atau meningkat 59,55 persen dibanding nilai ekspor pada Desember 2011. “Ekspor migas pada bulan ini berupa Liquid Natural Gas sebesar USD131 juta dan Crude Petroleum Oil sebesar USD33 juta,” rincinya.
Sementara ekspor komoditas non migas pada Januari 2012 tercatat mencapai USD12 juta atau meningkat 2,5 kali lipat dibanding nilai ekspor bulan sebelumnya.
Komoditas non migas yang diekspor merupakan pupuk urea senilai USD9 juta, bahan kimia anorganik berupa anhydrous ammonia senilai USD2,1 juta. Kedua kelompok komoditas ini diekspor melalui pelabuhan yang ada di Aceh. “Kedua kelompok komoditas ini masing-masing memiliki kontribusi 82,30 persen dan 17,61 persen terhadap total ekspor non migas,” sebut Suhaimi.
Sementara nilai ekspor kopi arabika tercatat mencapai USD2,3 juta yang diekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Ekspor terbesar komoditas non migas Aceh pada Januari 2011 ditujukan ke Taiwan senilai USD5 juta berupa urea. Selanjutnya Filipina juga berupa urea senilai USD4,8 juta. Bahan kimia anorganik diekspor ke Thailan. Sementara kopi arabika ditujukan ke Amerika Serikat senilai USD1,7 juta dan Kanada USD625 ribu. (ank)
()