Siap-siap, harga rumah mulai naik
A
A
A
Sindonews.com – Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih belum jelas diprediksi akan menyebabkan kenaikan harga perumahan. Hal ini dipicu naiknya harga bahan material bangunan.
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Tri Wedianto mengatakan, harga perumahan bisa naik hingga 20 persen. Kenaikan harga yang kemungkinan sangat mencolok terjadi di wilayah Surabaya dan Malang. Dicontohkan, harga rumah mewah yang sebelumnya Rp600 juta/unit, kini naik hingga Rp775 juta/unit.
Bukan hanya pengaruh kenaikan harga material bangunan saja.Kenaikan biaya ini juga ditentukan tingginya ongkos tenaga kerja bangunan. ”Saat ini ongkos kerja para pekerja bangunan naik. Sebelumnya, biaya tukang hanya Rp225 ribu/meter persegi (m2), kini menjadi Rp300 ribu/m2,” tuturnya, kemarin. Seluruh kenaikan biaya produksi rumah tersebut, menurut dia dibebankan kepada konsumen.
Dia khawatir harga perumahan akan semakin melambung apabila harga material bangunan tidak segera dapat dikendalikan. Karena itu pemerintah diharapkan segera melakukan intervensi terhadap pengendalian harga material bangunan. Dampak kenaikan harga material juga akan berdampak kepada harga perumahan kelas menengah serta rumah sehat sederhana (RSH). Harga rumah kelas menengah saat ini sudah berkisar Rp200 juta/unit.
Sementara untuk RSH harganya masih disubsidi pemerintah. Meski sudah ada subsidi pemerintah untuk RSH, dia tetap berharap pemerintah segera merevisi ketetapan harga RSH. Sebab dengan kondisi harga bahan yang serba naik seperti ini, pembangunan RSH akan sulit direalisasikan para pengembang.
"Idealnya harga RSH bisa naik dari sebelumnya Rp70 juta/unit menjadi Rp80 juta/- unit,” tegasnya. Dampak paling nyata dari kenaikan harga perumahan ini tentunya akan dirasakan para buruh dan pegawai negeri sipil (PNS) rendahan. Salah seorang pemilik took bangunan di Kota Malang Suyanto mengaku, kenaikan harga material bangunan paling mencolok salah satunya batubata.
Sebelumnya, harga batu bata Rp425 ribu/1.000 biji, kini naik menjadi Rp450 ribu/1.000 biji. Sementara harga pasir biasanya Rp350 ribu/truk,saat ini menjadi Rp450 ribu/truk.”Awalnya kenaikan harga ini akibat rencana kenaikan harga BBM. Tetapi setelah kenaikan harga BBM dibatalkan, harga material tetap saja tidak bisa turun,”katanya.
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Tri Wedianto mengatakan, harga perumahan bisa naik hingga 20 persen. Kenaikan harga yang kemungkinan sangat mencolok terjadi di wilayah Surabaya dan Malang. Dicontohkan, harga rumah mewah yang sebelumnya Rp600 juta/unit, kini naik hingga Rp775 juta/unit.
Bukan hanya pengaruh kenaikan harga material bangunan saja.Kenaikan biaya ini juga ditentukan tingginya ongkos tenaga kerja bangunan. ”Saat ini ongkos kerja para pekerja bangunan naik. Sebelumnya, biaya tukang hanya Rp225 ribu/meter persegi (m2), kini menjadi Rp300 ribu/m2,” tuturnya, kemarin. Seluruh kenaikan biaya produksi rumah tersebut, menurut dia dibebankan kepada konsumen.
Dia khawatir harga perumahan akan semakin melambung apabila harga material bangunan tidak segera dapat dikendalikan. Karena itu pemerintah diharapkan segera melakukan intervensi terhadap pengendalian harga material bangunan. Dampak kenaikan harga material juga akan berdampak kepada harga perumahan kelas menengah serta rumah sehat sederhana (RSH). Harga rumah kelas menengah saat ini sudah berkisar Rp200 juta/unit.
Sementara untuk RSH harganya masih disubsidi pemerintah. Meski sudah ada subsidi pemerintah untuk RSH, dia tetap berharap pemerintah segera merevisi ketetapan harga RSH. Sebab dengan kondisi harga bahan yang serba naik seperti ini, pembangunan RSH akan sulit direalisasikan para pengembang.
"Idealnya harga RSH bisa naik dari sebelumnya Rp70 juta/unit menjadi Rp80 juta/- unit,” tegasnya. Dampak paling nyata dari kenaikan harga perumahan ini tentunya akan dirasakan para buruh dan pegawai negeri sipil (PNS) rendahan. Salah seorang pemilik took bangunan di Kota Malang Suyanto mengaku, kenaikan harga material bangunan paling mencolok salah satunya batubata.
Sebelumnya, harga batu bata Rp425 ribu/1.000 biji, kini naik menjadi Rp450 ribu/1.000 biji. Sementara harga pasir biasanya Rp350 ribu/truk,saat ini menjadi Rp450 ribu/truk.”Awalnya kenaikan harga ini akibat rencana kenaikan harga BBM. Tetapi setelah kenaikan harga BBM dibatalkan, harga material tetap saja tidak bisa turun,”katanya.
()