PLN kaji ulang penerbitan obligasi
A
A
A
Sindonews.com = PT PLN (persero) akan melakukan pengkajian ulang sebelum merealisasikan penerbitan obligasi tahun 2012. Hal tersebut dilakukan, mengingat kinerja keuangan yang mesti diperbaiki.
"Kalau itu nanti kita hitung, kalau memang itu dana-dana yang tersedia di luar obligasi cukup, tentu kita tidak perlu obligasi tetapi kalau kurang tentu pakai obligasi, terus dlilihat dari waktu ke waktu, itu ada metodenya," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamuji di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2012)
Walaupun demikian, Nur Pamudji masih berkeinginan menggolkan rencana tersebut, karena demi kepentingan investasi di masa depan dengan keadaan ekonomi yang bagus, dia mengaku terus membutuhkan biaya investasi
"PLN juga tdak boleh menghentikan pelayanan berapapun kebutuhan listrik masyarakat mau tujuh persen atau delapan persen harus dilayani. Untuk bisa melayani tentu harus nambah pembangkit, tentu kita harus invstasi," lanjut dia.
Dana investasi PLN ini sendiri, diungkapkan Nur, didapat dari kas internal PLN sendiri, APBN dan pinjaman.
"Pinjaman ini untuk bisa menghutang syaratnya adalah EBI (Earning Before Interest) PLN itu harus 1,5 kali dari kewajiban PLN, itu yang disyaratkan oleh Worldbank. Kalau sampai kita kurang, itu Worlbank akan memberi warning karena bisa PLN default," tandasnya.
"Kalau itu nanti kita hitung, kalau memang itu dana-dana yang tersedia di luar obligasi cukup, tentu kita tidak perlu obligasi tetapi kalau kurang tentu pakai obligasi, terus dlilihat dari waktu ke waktu, itu ada metodenya," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamuji di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2012)
Walaupun demikian, Nur Pamudji masih berkeinginan menggolkan rencana tersebut, karena demi kepentingan investasi di masa depan dengan keadaan ekonomi yang bagus, dia mengaku terus membutuhkan biaya investasi
"PLN juga tdak boleh menghentikan pelayanan berapapun kebutuhan listrik masyarakat mau tujuh persen atau delapan persen harus dilayani. Untuk bisa melayani tentu harus nambah pembangkit, tentu kita harus invstasi," lanjut dia.
Dana investasi PLN ini sendiri, diungkapkan Nur, didapat dari kas internal PLN sendiri, APBN dan pinjaman.
"Pinjaman ini untuk bisa menghutang syaratnya adalah EBI (Earning Before Interest) PLN itu harus 1,5 kali dari kewajiban PLN, itu yang disyaratkan oleh Worldbank. Kalau sampai kita kurang, itu Worlbank akan memberi warning karena bisa PLN default," tandasnya.
()