DPR harus pertanyakan kriteria DK OJK

Selasa, 10 April 2012 - 12:11 WIB
DPR harus pertanyakan...
DPR harus pertanyakan kriteria DK OJK
A A A


Sindonews.com - Indef memiliki beberapa catatan penting dalam pembentukan Ototritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu yang paling disorot adalah prosedur pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) dan seleksi Dewan Komisioner (DK) OJK. Oleh karenanya Indef berikan rekomendasi kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) terkait dengan pemilihan DK OJK.

"DPR mesti mempertanyakan pada Pansel kriteria yang menjadi dasar penetapan calon Komisioner OJK," ungkap Direktur Indef Enny Sri dalam konferensi pers di Energy Tower, SCBD, Jakarta, Selasa (10/4/2012).

Kedua adalah ketika proses fit and proper test. Komisi XI sebaiknya juga melacak pandangan para calon DK OJK saat UU OJK belum diputuskan. "Seperti diketahui, sebagian besar orang Bank Indonesia (BI) dan Bankir tidak setuju dengan OJK," jelasnya.

Sampai dengan saat ini, 14 nama DK OJK sudah berada di tangan pimpinan Komisi XI DPR RI. Belum ada bocoran, siapa yang tertera dalam lembaran nama tersebut.

Namun yang pasti, menurut Enny, siapapun yang terpilih, harus dapat menjawab permasalahan yang menjadi alasan terbentuknya OJK. "Problem utama salah satu penyebabnya muncul OJK adalah kredibilitas BI dan Bapepam LK dalam menjalankan otoritasnya. Semoga itu tidak terulang lagi di OJK," tandas Enny.

Seperti diberitakan sebelumnya, 14 nama yang disampaikan Ketua Panitia Seleksi Agus Martowardojo kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di antaranya, Achjar Iljas (mantan Deputi Gubernur BI), Hekinus Manao (Direktur Eksekutif Bank Dunia), I Wayan Agus Mertayasa (Direktur Pelaksana Bank Mandiri), Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono (mantan Kepala Kantor Perwakilan BI di New York), Mulia P Nasution (mantan Sekjen Kemenkeu), dan Muliaman Hadad (Deputi Gubernur BI).

Lalu ada Nelson Tampubolon (Mantan Direktur Direktorat Internasional BI), Nurhaida (Ketua Bapepam-LK), Ogi Prastomiyono (Direktur Compliance Human Capital Bank Mandiri), Peter Benyamin Stok (Komisaris Utama BNI/Mantan Dirut Bank Niaga), Rijani Tirtoso (Executive vice president coordinator internal audit Bank Mandiri), Riswinandi (Wakil Direktur Bank Mandiri), Sahala Lumban Gaol (Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik Kementerian BUMN), dan Yunus Husein (mantan Ketua PPATK). (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7372 seconds (0.1#10.140)