Pengusaha harap CEPA perbesar investasi di RI

Selasa, 10 April 2012 - 16:00 WIB
Pengusaha harap CEPA perbesar investasi di RI
Pengusaha harap CEPA perbesar investasi di RI
A A A
Sindonews.com - Investasi Uni Eropa di Indonesia yang masih minim, baru mencapai USD50 miliar atau hanya 1,6 persen dari total investasi Uni Eropa di kawasan Asia. Menurut kalangan pengusaha perjanjian dagang Indonesia dan Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) diharapkan meningkatkan nilai investasi Uni Eropa di Indonesia.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa mestinya lebih fokus pada peningkatan nilai investasi ketimbang perdagangan.

"Dengan memperbesar porsi investasi Uni Eropa di Indonesia, CEPA akan menguntungkan pengusaha lokal dan menggerakkan ekonomi kita," jelas Sofjan Wanandi pada acara sosialisasi CEPA di Hotel Hyatt, Kota Bandung, Selasa (10/4/2012).

Sektor investasi, lanjut dia, tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Tapi meningkatkan nilai ekspor produk dalam negeri. Kondisi tersebut lebih realistis ketimbang memperbesar porsi perdagangan produk Uni Eropa ke Indonesia. Seperti halnya, perjanjian AFTA antara Indonesia dan China, yang merugikan pengusaha lokal.

"Kita sudah berpengalaman lewat perjanjian dagang dengan China. Perjanjian dagang itu membuat produk lokal sangat sulit bersaing. Kita tidak mau kecolongan lagi," timpal dia.

Sosialisasi CEPA yang dilakukan Apindo, sebagai upayanya menghindari kesalahan perjanjian dagang kedua negara. Poin penting dari sosialisasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah untuk kemudian di sepakati dengan Uni Eropa.

Namun demikian, lanjut dia, CEPA yang saat ini sedang digagas Indonesia mesti bersaing dengan Malaysia, Vietnam, dan Singapura yang juga sedang mengajukan perjanjian dagang ke Uni Eropa. "Makanya kita kejar sosialiasasi ini antara 3-6 bulan agar tidak kalah cepat dengan negara tetangga kita," timpal dia.

Sementara itu, Ketua DPD Apindo Jabar Deddy Widjaya mengatakan, sosialisasi CEPA penting dilakukan agar pengusaha Indonesia lebih siap mengikuti perjanjian dagang kedua negara. Terutama, pada perluasan ekspor produk yang sesuai standar mutu di Uni Eropa.

"Kita harus mempersiapkan dari sekarang. Jangan sampai, CEPA sudah disepakati, tapi produk kita tidak bisa diekspor ke Uni Eropa akibat rendahnya standar mutu produk," timpal Deddy. Apalagi, potensi ekspor ke Uni Eropa adalah produk tekstil yang notabene di sumbang dari Jawa Barat.

Ditemui di tempat yang sama, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Julian Wilson mengakui, nilai investasi Uni Eropa di Indonesia masih cukup kecil. Yaitu USD50 miliar. Dengan kesepakatan CEPA, Uni Eropa bisa meningkatkan nilai investasi tiga kali lipat dari saat ini. Atau sekitar USD150 miliar.

"Porsi investasi Uni Eropa di Indonesia pada dasarnya bisa mencapai 8 persen. Tapi, untuk merealisasikan hal itu, perlu ada jaminan keamanan investasi," kata Julian.

Menurut dia, Indonesia bisa memperbesar porsi ekspor pada sektor minyak sawit, tekstil, sepatu, karet, dan produk hutan lainnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7901 seconds (0.1#10.140)