Kuota impor sapi belum akan ditambah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah belum berencana memperbesar kuota impor sapi kendati banyak kalangan mengeluhkan minimnya stok sapi dalam nageri.
Menteri Pertanian RI Suswono mengatakan, kementeriannya belum berencana memperbesar kuota impor sapi. Menurut dia, stok sapi lokal dibantu kuota impor saat ini, masih mencukupi untuk memasok kebutuhan daging di dalam negeri.
“Kalau terjadi kelangkaan daging sapi dan membuat harga akan melejit, fakta di lapangan harga relatif stabil,” ujar Suswono di Bandung, Kamis (12/4/2012).
Hal tersebut ditegaskan Suswono menaggapi keluhan sejumlah pengusaha sapi, yang menyatakan stok sapi lokal menipis. Hal itu mengakibatkan kenaikan harga daging sapi lokal.
Menurut dia, penambahan kuota impor sapi hanya akan dilakukan untuk menutup kekurangan produksi sapi dalam negeri. Namun, apabila suplai daging dari dalam negeri memungkinkan, maka pihaknya akan memprioritaskan sapi lokal. Apalagi, saat ini pasokan daging sapi lokal cenderung meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kementeriannya, juga belum bisa memastikan apakah ada tambahan impor atau tidak. Untuk memutuskan menaikkan kuota impor sapi, pihaknya harus berkoodinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Diketahui, per Januari-Juni 2012, izin impor daging sapi diberikan untuk 20 ribu ton. Sedangkan total kuota impor daging sapi pada 2012 ditarget 34 ribu ton daging beku. Sedangkan untuk sapi bakalannya sendiri sebanyak 283 ribu ekor.
Namun demikian, kementeriannya akan segera mengevaluasi stok sapi impor dan lokal selama tiga bulan kedepan. Evaluasi tersebut untuk memastikan stabilitas komoditas tersebut di pasaran. Evaluasi akan dilakukan pada bulan ini dan diharapkan akan segera keluar keputusan untuk mengamankan daging sapi di dalam negeri.
“Bulan April ini, kita akan evaluasi semuanya. Berikut kuota impor sapi, produksi dalam negeri, kendala-kendala apa yang terjadi, dan juga penjagaan sapi betina produktif,” katanya.
Dengan evaluasi menyeluruh, diharapkan tidak ada lagi keluhan kekurangan stok daging sapi yang diikuti kenaikan harga daging sapi di tingkat konsumen.
Menteri Pertanian RI Suswono mengatakan, kementeriannya belum berencana memperbesar kuota impor sapi. Menurut dia, stok sapi lokal dibantu kuota impor saat ini, masih mencukupi untuk memasok kebutuhan daging di dalam negeri.
“Kalau terjadi kelangkaan daging sapi dan membuat harga akan melejit, fakta di lapangan harga relatif stabil,” ujar Suswono di Bandung, Kamis (12/4/2012).
Hal tersebut ditegaskan Suswono menaggapi keluhan sejumlah pengusaha sapi, yang menyatakan stok sapi lokal menipis. Hal itu mengakibatkan kenaikan harga daging sapi lokal.
Menurut dia, penambahan kuota impor sapi hanya akan dilakukan untuk menutup kekurangan produksi sapi dalam negeri. Namun, apabila suplai daging dari dalam negeri memungkinkan, maka pihaknya akan memprioritaskan sapi lokal. Apalagi, saat ini pasokan daging sapi lokal cenderung meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kementeriannya, juga belum bisa memastikan apakah ada tambahan impor atau tidak. Untuk memutuskan menaikkan kuota impor sapi, pihaknya harus berkoodinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Diketahui, per Januari-Juni 2012, izin impor daging sapi diberikan untuk 20 ribu ton. Sedangkan total kuota impor daging sapi pada 2012 ditarget 34 ribu ton daging beku. Sedangkan untuk sapi bakalannya sendiri sebanyak 283 ribu ekor.
Namun demikian, kementeriannya akan segera mengevaluasi stok sapi impor dan lokal selama tiga bulan kedepan. Evaluasi tersebut untuk memastikan stabilitas komoditas tersebut di pasaran. Evaluasi akan dilakukan pada bulan ini dan diharapkan akan segera keluar keputusan untuk mengamankan daging sapi di dalam negeri.
“Bulan April ini, kita akan evaluasi semuanya. Berikut kuota impor sapi, produksi dalam negeri, kendala-kendala apa yang terjadi, dan juga penjagaan sapi betina produktif,” katanya.
Dengan evaluasi menyeluruh, diharapkan tidak ada lagi keluhan kekurangan stok daging sapi yang diikuti kenaikan harga daging sapi di tingkat konsumen.
()