Orang kaya RI makin banyak beli properti di London
A
A
A
Sindonews.com - Sekali lagi bukti bahwa krisis global bukan merupakan ancaman bisnis properti. Hal ini terlihat dari hasil survei lembaga konsultasi dan survei properti global Knight Frank menyebutkan jumlah investor dari Indonesia yang membeli properti di luar negeri seperti di London dari tahun ke tahun kian meningkat.
Senior Research Manager Knight Frank Hasan Pamudji mengatakan, tipe properti yang banyak dibeli investor Indonesia sebagian besar adalah bangunan baru, dengan nilai rata-rata 375 ribu pounds atau sekira Rp5,5 miliar (Rp14.614 per pounds).
"Dana kekayaan orang kaya dari negara berkembang mengalir deras masuk ke negara maju. 78,1 persen jumlah dana kekayaan orang kaya pribadi diinvestasikan untuk properti komersial di seluruh dunia," katanya dalam pemaparan The Wealth Report 2012 Knight Frank.
Lebih lanjut dia menambahkan, 59 persen dari orang kaya berminat untuk investasi di sektor perkantoran, sedangkan 31 persen untuk sektor ritel. “Orang super kaya dunia berharap untuk meningkatkan jumlah porsi investasi properti residensial mereka tahun ini," ujar Hasan. Peringkat pembeli Indonesia yang membeli properti di London pun tercatat naik dari posisi 11 ke peringkat sembilan pada tahun lalu.
Senior Research Manager Knight Frank Hasan Pamudji mengatakan, tipe properti yang banyak dibeli investor Indonesia sebagian besar adalah bangunan baru, dengan nilai rata-rata 375 ribu pounds atau sekira Rp5,5 miliar (Rp14.614 per pounds).
"Dana kekayaan orang kaya dari negara berkembang mengalir deras masuk ke negara maju. 78,1 persen jumlah dana kekayaan orang kaya pribadi diinvestasikan untuk properti komersial di seluruh dunia," katanya dalam pemaparan The Wealth Report 2012 Knight Frank.
Lebih lanjut dia menambahkan, 59 persen dari orang kaya berminat untuk investasi di sektor perkantoran, sedangkan 31 persen untuk sektor ritel. “Orang super kaya dunia berharap untuk meningkatkan jumlah porsi investasi properti residensial mereka tahun ini," ujar Hasan. Peringkat pembeli Indonesia yang membeli properti di London pun tercatat naik dari posisi 11 ke peringkat sembilan pada tahun lalu.
()