Investasi masuk Jateng mencapai Rp3,98 T
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 21 proyek investasi segera masuk di Jawa Tengah (Jateng) pada 2012 ini. Kabar baik ini sejalan dengan telah dikeluarkannya izin prinsip investasi oleh Pemprov Jateng pada triwulan pertama tahun ini.
Kasubid Pengendalian Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Pramono Yuli Adi mengatakan, pihaknya terus berupaya memudahkan calon investor yang hendak masuk ke Jateng. Misalnya, melalui kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Untuk triwulan pertama ini, kami telah mencatat sebanyak 21 proyek yang akan masuk ke Jawa Tengah. Itu izin (prinsip) sudah ada, jadi tinggal ditindaklanjuti izin lain di kabupaten/ kota untuk kemudian direalisasikan investasinya,” kata Pramono kemarin.
Selama triwulan I 2012, dari 21 proyek yang masuk Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi dengan jumlah 12 proyek yang nilainya mencapai Rp3,98 triliun. “Nilai investasi itu memiliki daya serap tenaga kerja sebanyak 2.440 orang,” ucapnya.
Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak sembilan proyek yang nilai investasinya Rp22 miliar dan USD25,6 juta dolar. Kegiatan penanaman modal tersebut membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2.191 orang lokal dan dua tenaga kerja asing. Secara keseluruhan, investasi pada 2012 di Jateng diperkirakan lebih baik dibandingkan pertumbuhan realisasi investasi pada 2011 yang hanya 7,6 persen.
Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang Joni Swastanto mengatakan, rencana Pemprov Jateng melakukan pembenahan infrastruktur akan ikut menunjang pertumbuhan investasi. Sejumlah infrastruktur yang segera dibenahi, di antaranya pembenahan terminal Bandara InternasionalAhmad Yani Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan pembangunan jalan Tol Semarang–Bawen.
Investasi yang semakin kuat pada 2012 juga akan didukung dengan kemudahan investasi di Jateng. “Naiknya peringkat Indonesia tersebut sebagai salah satu negara yang layak investasi membuat ketertarikan investor asing untuk masuk,” paparnya.
Peraturan daerah yang pro investasi, pembangunan infrastruktur, dapat mendukung investasi di provinsi ini. Pembangunan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) diperkirakan juga dapat mendorong akselerasi investasi ke Jawa Tengah.
Rencananya, anggaran implementasi MP3EI di Jawa Tengah mencapai Rp198,943 triliun. Alokasi ini bakal digunakan untuk menyelenggarakan 69 program kegiatan yang dapat mendorong perekonomian daerah. Yang jelas, indikasi laju investasi di Jateng juga ditunjukkan dengan meningkatnya pembiayaan kredit investasi.
Hingga Februari 2012, kredit investasi yang dikucurkan perbankan mencapai Rp13,58 triliun. “Kredit investasi tumbuh cukup tinggi, yakni 46 persen (year on year) yang mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan periode sebelumnya yang hanya tumbuh 31,89 persen,” ucapnya. (ank)
Kasubid Pengendalian Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Pramono Yuli Adi mengatakan, pihaknya terus berupaya memudahkan calon investor yang hendak masuk ke Jateng. Misalnya, melalui kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Untuk triwulan pertama ini, kami telah mencatat sebanyak 21 proyek yang akan masuk ke Jawa Tengah. Itu izin (prinsip) sudah ada, jadi tinggal ditindaklanjuti izin lain di kabupaten/ kota untuk kemudian direalisasikan investasinya,” kata Pramono kemarin.
Selama triwulan I 2012, dari 21 proyek yang masuk Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi dengan jumlah 12 proyek yang nilainya mencapai Rp3,98 triliun. “Nilai investasi itu memiliki daya serap tenaga kerja sebanyak 2.440 orang,” ucapnya.
Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak sembilan proyek yang nilai investasinya Rp22 miliar dan USD25,6 juta dolar. Kegiatan penanaman modal tersebut membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2.191 orang lokal dan dua tenaga kerja asing. Secara keseluruhan, investasi pada 2012 di Jateng diperkirakan lebih baik dibandingkan pertumbuhan realisasi investasi pada 2011 yang hanya 7,6 persen.
Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang Joni Swastanto mengatakan, rencana Pemprov Jateng melakukan pembenahan infrastruktur akan ikut menunjang pertumbuhan investasi. Sejumlah infrastruktur yang segera dibenahi, di antaranya pembenahan terminal Bandara InternasionalAhmad Yani Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan pembangunan jalan Tol Semarang–Bawen.
Investasi yang semakin kuat pada 2012 juga akan didukung dengan kemudahan investasi di Jateng. “Naiknya peringkat Indonesia tersebut sebagai salah satu negara yang layak investasi membuat ketertarikan investor asing untuk masuk,” paparnya.
Peraturan daerah yang pro investasi, pembangunan infrastruktur, dapat mendukung investasi di provinsi ini. Pembangunan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) diperkirakan juga dapat mendorong akselerasi investasi ke Jawa Tengah.
Rencananya, anggaran implementasi MP3EI di Jawa Tengah mencapai Rp198,943 triliun. Alokasi ini bakal digunakan untuk menyelenggarakan 69 program kegiatan yang dapat mendorong perekonomian daerah. Yang jelas, indikasi laju investasi di Jateng juga ditunjukkan dengan meningkatnya pembiayaan kredit investasi.
Hingga Februari 2012, kredit investasi yang dikucurkan perbankan mencapai Rp13,58 triliun. “Kredit investasi tumbuh cukup tinggi, yakni 46 persen (year on year) yang mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan periode sebelumnya yang hanya tumbuh 31,89 persen,” ucapnya. (ank)
()