Nelayan pesisir berharap limbah dibersihkan

Minggu, 15 April 2012 - 13:11 WIB
Nelayan pesisir berharap limbah dibersihkan
Nelayan pesisir berharap limbah dibersihkan
A A A


Sindonews.com - BUMN peduli, yang diselenggarakan oleh Bank BRI dan Sindomedia, dinilai sangat membantu para nelayan dan masyarakat di pesisir pantai. Terlebih, cuaca buruk akhir-akhir ini yang membuat nelayan jarang melaut, ditambah pencemaran limbah, serta harga sembako yang mengalami kenaikan akibat isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Salah seorang nelayan, Kardana (49), mengaku sembako yang diberikan sangat membantu dia dan keluarganya. "Sangat terbantu sekali, buat keluarga, anak 3 di rumah," ungkapnya saat ditemui seusai mendapakatkan paket sembako di Muara Angke, Jakarta, Minggu (15/4/2012).

Kardana mengaku, sudah sekitar dua bulan lamanya, tidak berpenghasilan. Pasalnya, lokasi penangkapan ikan yang biasa ditujunya, sudah tercemar limbah. "Nah ini kan sekarang lagi susah, lagi ada air limbah, kan banyak ikan pada mati semua, jadi sekarang ya nganggur," paparnya.

Dalam waktu satu hari, biasanya pria asli Indramayu tersebut mendapatkan sekira Rp20 ribu hinga Rp25 ribu. Sehingga kalau dua bulan tidak berlayar, maka dia sudah kehilangan sekitar Rp1,2 juta. "Memang total gak ada sama sekali," tegasnya.

Selain pemberian sembako, dia juga berharap ada program dari pemerintah untuk pembersihan lokasi mata pencahariannya dari limbah. Akan tetapi dengan bantuan sementara ini, dia mengaku sudah sangat bersyukur. "Ya adalah harapannya, ada bantuan sekarang yah alhamdulillah," pungkas bapak yang sudah 8 tahun jadi nelayan tersebut.

Diketahui, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan 35.000 paket bantuan sembako kepada nelayan dan masyarakat pesisir pantai.

Acara yang juga didukung oleh Sindo Media (Harian Sindo, Sindonews.com, Sindo TV, Sindo Radio dan Seputar Indonesia) ini bertujuan untuk meringankan beban mereka.

“Nasib nelayan di Negeri Bahari ini masih memprihatinkan. Minimnya sarana produksi, teknologi dan alat tangkap, bahan bakar minyak, dan modal. Cuaca ekstrem semakin memperburuk kehidupan nelayan, jadi mereka tidak berani melaut. Tentu ini sangat memberatkan mereka,” kata Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir di Muara Angke, Jakarta, Minggu (15/4/2012). (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6102 seconds (0.1#10.140)