2 desa di Tapteng tak kebagian listrik

Selasa, 24 April 2012 - 16:36 WIB
2 desa di Tapteng tak kebagian listrik
2 desa di Tapteng tak kebagian listrik
A A A
Sindonews.com – Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang memiliki dua pembangkit listrik besar yakni PLTA Sipan Sihaporas berkapasitas 50MW di Kecamatan Tukka dan PLTU Labuan Angin berkapasitas 2x115MW di Kecamatan Tapian Nauli ternyata tidak serta merta mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh rumah tangga di Tapteng.

Sebagai bukti, dua desa di Kecamatan Suka Bangun yakni Desa Sihapas yang dihuni sekitar 80 Kepala Keluarga (KK) dan desa Pulo Pakkat II yang dihuni sekitar 160 KK sejauh ini belum menikmati aliran listrik pemerintah. Dan itu mulai dari masa penjajahan sampai jaman tehnologi tinggi sekarang ini. Sehingga, kedua daerah yang sudah padat dengan manusia itu bak kuburan gelap gulita di malam hari.

Warga di sana terpaksa menggunakan lampu teplok dan genset sebagai penerang rumah dan jalan. Tetapi, ada kalanya, genset warga tak dapat hidup, karena keterbatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.

Praktisi hukum sekaligus pemerhati sosial dan pemerintahan, Herbert Hutabarat, mengaku prihatin atas kondisi itu. Sebab, Ia melihat, ketiadaan aliran listrik menimbulkan banyak dampak physikologis bagi daerah itu terutama bagi masyarakatnya. Dampak physikologis yang timbul diantaranya kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat atau gagap tehnologi (Gaptek) terutama bagi generasi muda, perekonomian masyarakat yang tidak berkembang, terganggunya pendidikan anak–anak sekolah, rawan kejahatan dan lain sebagainya.

“Dengan perkembangan zaman dan teknologi sekarang ini kiranya pemerintah jeli memanfaatkan fasilitas penerangan. Zaman ini pakai lampu teplok sudah bukan zamannya lagi. Maka itu, saya berharap, Pemkab Tapteng turun tangan langsung menggandeng atau mengajak PLN membangun jaringan dan kabel listrik di kedua itu serta di daerah lain yang benar–benar tidak dialiri listrik. Pemerintah jangan dong membiarkan persoalan ini berlarut–larut karena ini demi keberlangsungan program pembangunan di daerah ini,” tukas Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM di DPC PDI Perjuangan Tapteng ini.

Menurut Herbert, hal ini juga bertujuan untuk mengejar ketertinggalan kedua desa tersebut dari desa–desa lainnya secara khusus dan secara umum ketertinggalan Kecamatan Suka Bangun yang baru dimekarkan tahun 2007 lalu dari Kecamatan lainnya di Kabupaten Tapteng.

Disamping itu, Pemkab Tapteng di sisi lain selain dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dapat memeroleh pemasukan bagi Penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Penenerangan Jalan Umum (PPJU) dimana selama ini dikelola oleh PLN Rayon Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel). Sebab, jaringan dan kabel listrik yang ada di sejumlah desa di Kecamatan Suka Bangun selama ini berasal dari PLN Cabang Padangsidempuan.

Camat Suka Bangun Sudieli Hulu membenarkan kalau di dua desa tersebut yakni Desa Sihapas dan Pulo Pakkat II belum dialiri jaringan dan kabel listrik dari masa penjajahan sampai sekarang ini.

“Kita sudah menyampaikan permohonan ke PLN Cabang Padangsidempuan dan juga PLN Cabang Sibolga. Namun, sampai sekarang belum ada realisasinya,” beber Sudieli Hulu.

Akibat ketiadaan aliran listrik ini ungkap Hulu, masyarakat disana (Sihapas dan Pulo Pakkat II) benar – benar asing dengan yang namanya peralatan rumah tangga elektronik. Demikian dengan pendidikan anak sekolah dan kemajuan daerah juga menjadi turut terhambat. Maka itu, masyarakat desa Sihapas dan Pulo Pakkat sudah sangat sepakat turut membantu PLN dengan cara gotong royong dan swadaya mulai dari kesertaan membangun dan menyediakan tiang kabel listrik. Tujuan masyarakat bagaimana supaya aliran listrik PLN bisa masuk menerangi kedua desa tersebut.

“Jadi, kalau pihak PLN nantinya bersedia memenuhi permohonan kita atas nama warga tersebut, kiranya yang dibangun jangan jaringan listrik dari mesin pembangkit tenaga surya karena masa operasionalnya terbatas. Tetapi jaringan listrik yang benar – benar dapat dinikmati masyarakat selamanya,”tukasnya.

Sementara itu terkait keberadaan jaringan dan kabel listrik yang sudah ada di Kecamatan Suka Bangun, Sudieli memohon kepada pihak PLN supaya memindahkan pemeliharaannya dari PLN Rayon Batang Toru, Cabang Padangsidempuan ke Rayon Pinangsori, Cabang Sibolga. Pasalnya, masyarakat di sejumlah desa di daerah Suka Bangun yang telah memeroleh penerangan kerap mengeluhkan arus listrik dari PLN rayon Batangtoru yang sering padam.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4769 seconds (0.1#10.140)