BCA salurkan kredit Rp209 T

Jum'at, 27 April 2012 - 09:39 WIB
BCA salurkan kredit...
BCA salurkan kredit Rp209 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan penyaluran kredit sebesar Rp209,2 triliun sepanjang kuartal I/2012. Jumlah tersebut naik 39,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp150,3 triliun. Kenaikan kredit tersebut membuat pendapatan bunga bersih perseroan naik 16,1 persen dari Rp3,84 triliun pada kuartal I/2011 menjadi Rp4,46 triliun di kuartal I/2012.

“Sementara pendapatan nonbunga naik 11,7 persen dari Rp1,57 triliun menjadi Rp1,76 triliun,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja keuangan BCA kuartal I/2012 di Jakarta kemarin.

Jahja mengatakan, naiknya pendapatan tersebut mendorong laba bersih BCA tumbuh 14,3 persen menjadi Rp2,3 triliun per akhir Maret 2012 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,01 triliun. Beban operasional tercatat sebesar Rp3,39 triliun, naik 23,7 persen dari Rp2,74 triliun. Demikian juga dengan pendapatan operasional perseroan yang mencapai Rp2,82 triliun, naik 5,8 persen dari Rp2,67 triliun.

“Pertumbuhan kredit di setiap segmen dan peningkatan dana pihak ketiga dari saldo rekening transaksional menjadi pendorong pertumbuhan kami,” katanya.

Menurut Jahja, pertumbuhan kredit terbesar ada pada segmen kredit korporasi yang tumbuh 43,4 persen menjadi Rp74,8 triliun, terutama didukung kuatnya permintaan kredit di sektor jasa keuangan, rokok & tembakau dan minyak nabati & hewani.
Segmen kredit komersial dan UKM meningkat 36,3 persen menjadi Rp81,1 triliun. Kredit Konsumer mencatat pertumbuhan sebesar 37,8 persen menjadi Rp53,3 triliun sejalan dengan ekspansi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

KPR tumbuh 56,7 persen menjadi Rp30,6 triliun sedangkan KKB meningkat 24,8 persen menjadi Rp17,9 triliun. BCA mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,6 persen pada akhir Maret 2012 dengan rasio cadangan tercatat sebesar 308,2 persen terhadap total NPL.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 21,5 persen menjadi Rp335,2 triliun pada akhir Maret 2012. Menurut Jaja, pertumbuhan DPK ini didukung oleh beragam produk dan layanan serta kenyamanan bertransaksi melalui penyediaan jaringan distribusi yang aman. Saldo giro meningkat 22,0 persen menjadi Rp80,1 triliun dan saldo tabungan tumbuh 21,8 persen menjadi Rp 177,4 triliun.

Kinerja OCBC NISP

Sementara, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 38 persen atau mencapai Rp201 miliar pada kuartal pertama 2012 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp146 miliar.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, pertumbuhan laba bersih ini terutama didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/ NII) sebesar Rp601 miliar, naik 12 persen dibandingkan sebelumnya sebesar Rp535 miliar.

Sementara pendapatan di luar pendapatan bunga (noninterest income/NII) menjadi sebesar Rp190 miliar, naik 51 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp126 miliar. “Kami bersyukur dapat mencatatkan pertumbuhan aset, kredit, DPK dan laba di atas 30 persen,” katanya melalui keterangan persnya.

Dari sisi penyaluran kredit, perseroan mencatat kredit (gros) sebesar Rp42,4 triliun, naik 38 persen dari kuartal pertama 2011 sebesar Rp30,8 triliun. Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp49,6 triliun, naik 34 persen dari periode yang sama sebesar Rp36,9 triliun. Pertumbuhan DPK tersebut diikuti peningkatan giro dan tabungan sebesar 30 persen menjadi Rp29 triliun. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6536 seconds (0.1#10.140)