RI negara pertama embargo daging sapi AS
A
A
A
Sindonews.com - Wabah sapi gila yang melanda ternak di Amerika Serikat (AS) membuat Indonesia melakukan langkah penghentian sementara (suspensi) terhadap impor daging sapi asal AS.
Dari keterangan yang diperoleh dari juru bicara Kedutaan AS, Troy Pederson, saat ini baru Indonesia yang menerapkan embargo sapi asal AS tersebut. "Sampai sekarang, saya tidak mengetahui adanya negara lain yang telah memberlakukan pembatasan pada impor daging sapi AS," jelas dia lewat surat elektroniknya sebagaimana dikutip dari Okezone, Jumat (27/4/2012).
Menurut dia, mengacu pernyataan perwakilan Kementerian Perdagangan AS, Ron Kirk, yang mengungkapkan AS menghormati hak setiap negara untuk melindungi kesehatan rakyatnya. Namun, dalam kasus pembatasan produk makanan dari AS, harus disertai bukti adanya pelanggaran terhadap standar sanitasi, sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Karenannya, Ron meminta Indonesia tidak terlalu cemas menanggapi isu yang beredar tersebut. "Kita harapkan bahwa Indonesia akan cepat membuka kembali pasarnya untuk produk daging sapi AS," jelas Ron seperti dikatakan kembali oleh Troy.
Diberitakan sebelumnya, semenjak merebak isu wabah sapi AS terinfeksi virus sapi gila, Kementerian Pertanian (Kementan) menghentikan sementara perdagangan daging tersebut. Pihak Kementan mengungkapkan, impor daging asal AS yang masuk ke Indonesia tersebut, yang dikapalkan sebelum 24 April 2012 dari Amerika yang sudah masuk ke Indonesia.
"Kita mengkhawatirkan masuknya daging sapi itu ke Indonesia. Maka dari itu, daging yang pengapalannya melewati 24 April akan disetop," kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini.
Dia mengatakan, selain daging impor yang mayoritas dikonsumsi manusia, pemerintah juga menerapkan notifikasi tersebut pada konsumsi pakan ternak.
"Jika ada daging yang dikapalkan sebelum 24 April tersebut terindikasi wabah sapi gila, maka akan dimusnahkan atau ditolak," tutup Banun.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspindi) menyebut, porsi impor daging asal Amerika Serikat (AS) hanya sebesar 20 persen dari total impor daging Indonesia. Ketua Aspidi Thomas Sembiring menjelaskan, pada tahun 2011 lalu, dari total kuota impor sebesar 100 ribu ton, impor daging Amerika mencapai sekira 20 ribu ton.
"Jadi jumlahnya cuma sekira 20 persen. Kalau nilai impor (daging Amerika) berarti tinggal dikalikan. 20 ribu ton dikali dengan harga Rp55 ribu per kilogram," ungkap Thomas.
Dari keterangan yang diperoleh dari juru bicara Kedutaan AS, Troy Pederson, saat ini baru Indonesia yang menerapkan embargo sapi asal AS tersebut. "Sampai sekarang, saya tidak mengetahui adanya negara lain yang telah memberlakukan pembatasan pada impor daging sapi AS," jelas dia lewat surat elektroniknya sebagaimana dikutip dari Okezone, Jumat (27/4/2012).
Menurut dia, mengacu pernyataan perwakilan Kementerian Perdagangan AS, Ron Kirk, yang mengungkapkan AS menghormati hak setiap negara untuk melindungi kesehatan rakyatnya. Namun, dalam kasus pembatasan produk makanan dari AS, harus disertai bukti adanya pelanggaran terhadap standar sanitasi, sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Karenannya, Ron meminta Indonesia tidak terlalu cemas menanggapi isu yang beredar tersebut. "Kita harapkan bahwa Indonesia akan cepat membuka kembali pasarnya untuk produk daging sapi AS," jelas Ron seperti dikatakan kembali oleh Troy.
Diberitakan sebelumnya, semenjak merebak isu wabah sapi AS terinfeksi virus sapi gila, Kementerian Pertanian (Kementan) menghentikan sementara perdagangan daging tersebut. Pihak Kementan mengungkapkan, impor daging asal AS yang masuk ke Indonesia tersebut, yang dikapalkan sebelum 24 April 2012 dari Amerika yang sudah masuk ke Indonesia.
"Kita mengkhawatirkan masuknya daging sapi itu ke Indonesia. Maka dari itu, daging yang pengapalannya melewati 24 April akan disetop," kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini.
Dia mengatakan, selain daging impor yang mayoritas dikonsumsi manusia, pemerintah juga menerapkan notifikasi tersebut pada konsumsi pakan ternak.
"Jika ada daging yang dikapalkan sebelum 24 April tersebut terindikasi wabah sapi gila, maka akan dimusnahkan atau ditolak," tutup Banun.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspindi) menyebut, porsi impor daging asal Amerika Serikat (AS) hanya sebesar 20 persen dari total impor daging Indonesia. Ketua Aspidi Thomas Sembiring menjelaskan, pada tahun 2011 lalu, dari total kuota impor sebesar 100 ribu ton, impor daging Amerika mencapai sekira 20 ribu ton.
"Jadi jumlahnya cuma sekira 20 persen. Kalau nilai impor (daging Amerika) berarti tinggal dikalikan. 20 ribu ton dikali dengan harga Rp55 ribu per kilogram," ungkap Thomas.
()