BP Migas incar minyak di Pati
A
A
A
Sindonews.com – Badan Pengelola Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) wilayah Jawa Timur, Papua, dan Maluku (Japalu) mengincar potensi minyak bumi di Kabupaten Pati.
Proses pengeboran awal sudah dilakukan oleh investor PT Sele Raya Energi di Sumur Bestari A1. Sumur tersebut berada di lahan seluas 2 hektare di Desa Gunung Panti, Kecamatan Winong. Untuk proses eksplorasi awal ini, PT Sele Raya Energi sudah mengucurkan dana USD10 juta. Jika memang kandungan minyak ada di sumur tersebut, investasi yang dikucurkan akan ditambah hingga mencapai USD100 juta.
“Ada indikasi positif dari kegiatan eksplorasi itu,” kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo usai menerima kunjungan BP Migas,kemarin.
Investasi yang dibutuhkan untuk ekplorasi minyak tersebut cukup besar. Sekali pengeboran membutuhkan dana sekitar Rp30 miliar. “Ini sudah satu kali pengeboran,dan akan dicoba di satu sumur lagi. Kita harapkan, potensi minyak tersebut benar-benar nyata dan menghasilkan, ”papar Bibit. Namun, Bibit mengaku, belum bisa memastikan potensi minyak bumi yang ada di Kabupaten Pati.
Dia menyambut positif berbagai rencana pemanfaatan minyak bumi tersebut.“Kita monggo saja.Silakan.Yang pasti jika ada potensi, harus bisa menyejahterakan masyarakat sekitar,” ujarnya.Mantan Pangkostrad ini menerangkan, rencana eksplorasi minyak bumi di Pati ini menunjukkan provinsi ini memiliki berbagai potensi energi alam yang melimpah.
“Tentu semuanya harus dimanfaatkan. Dengan catatan, bila semua sudak oke,maka daerah yang memiliki potensi itu harus ikut merasakan manfaatnya,” katanya.
Kepala Perwakilan BP Migas wilayah Japalu Hadi Prasetyo mengatakan eksplorasi potensi minyak di Pati sudah dilakukan. Namun berapa potensi minyak bumi yang ada belum bisa dipastikan. “Di bor dulu untuk pembuktian.Jika dipandang ekonomis, tentu akan terus dilanjutkan,”katanya. Hadi menerangkan, investor sudah menyiapkan dana sekitar Rp50 miliar untuk tahap eksplorasi ini.
“Untuk kunjungan ke sini (Gubernur), tentu kita silaturahim dulu. Istilahnya dalam adat Jawa, kulonuwundulu,” katanya. Humas PT Sele Raya Energi, Razak Akbar proses pengeboran awal di Sumur Bestari A1 yang ada di Desa Gunung Panti Kecamatan Winong Pati masih dilakukan. Pengeboran yang dilakukan sekitar hampir dua bulan terakhir ini sudah mencapai kedalaman sekitar 5.000 feet (kaki).
Untuk dapat memastikan ada tidaknya kandungan minyak yang ekonomis perlu dilakukan eksplorasi dengan kedalaman mencapai 5.800 kaki. “Jadi hingga kini kita belum bisa memastikan apakah kandungan minyaknya ekonomis atau tidak. Tapi sejauh ini indikasi terdapat kandungan minyak di Sumur Bestari A 1 memang ada,”kata Razak saat dihubungi kemarin.
Setelah eksplorasi mencapai kedalaman yang cukup, kata Razak, maka ada proses yang harus dilalui lagi, yakni pengetesan sumur.Lewat proses itu nanti akan diketahui berapa barel minyak yang bisa ditambang maupun kandungan di sana bisa sampai berapa puluh tahun.
“Pengetesan sumur yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.Baru setelah itu pekan depannya lagi dapat kita pastikan,”ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Jateng Sri Praptono menyatakan, berbagai potensi alam yang ada di provinsi ini harus bisa dimaksimalkan dengan baik.“Indikatornya adalah, bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar,”ujarnya.
Menurut Sri, selain minyak bumi,potensi alam yang lain juga masih dimiliki Jawa Tengah. Mulai dari panas bumi, maupun berbagai jenis pertambangan.“ Ini semua tentunya harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Proses pengeboran awal sudah dilakukan oleh investor PT Sele Raya Energi di Sumur Bestari A1. Sumur tersebut berada di lahan seluas 2 hektare di Desa Gunung Panti, Kecamatan Winong. Untuk proses eksplorasi awal ini, PT Sele Raya Energi sudah mengucurkan dana USD10 juta. Jika memang kandungan minyak ada di sumur tersebut, investasi yang dikucurkan akan ditambah hingga mencapai USD100 juta.
“Ada indikasi positif dari kegiatan eksplorasi itu,” kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo usai menerima kunjungan BP Migas,kemarin.
Investasi yang dibutuhkan untuk ekplorasi minyak tersebut cukup besar. Sekali pengeboran membutuhkan dana sekitar Rp30 miliar. “Ini sudah satu kali pengeboran,dan akan dicoba di satu sumur lagi. Kita harapkan, potensi minyak tersebut benar-benar nyata dan menghasilkan, ”papar Bibit. Namun, Bibit mengaku, belum bisa memastikan potensi minyak bumi yang ada di Kabupaten Pati.
Dia menyambut positif berbagai rencana pemanfaatan minyak bumi tersebut.“Kita monggo saja.Silakan.Yang pasti jika ada potensi, harus bisa menyejahterakan masyarakat sekitar,” ujarnya.Mantan Pangkostrad ini menerangkan, rencana eksplorasi minyak bumi di Pati ini menunjukkan provinsi ini memiliki berbagai potensi energi alam yang melimpah.
“Tentu semuanya harus dimanfaatkan. Dengan catatan, bila semua sudak oke,maka daerah yang memiliki potensi itu harus ikut merasakan manfaatnya,” katanya.
Kepala Perwakilan BP Migas wilayah Japalu Hadi Prasetyo mengatakan eksplorasi potensi minyak di Pati sudah dilakukan. Namun berapa potensi minyak bumi yang ada belum bisa dipastikan. “Di bor dulu untuk pembuktian.Jika dipandang ekonomis, tentu akan terus dilanjutkan,”katanya. Hadi menerangkan, investor sudah menyiapkan dana sekitar Rp50 miliar untuk tahap eksplorasi ini.
“Untuk kunjungan ke sini (Gubernur), tentu kita silaturahim dulu. Istilahnya dalam adat Jawa, kulonuwundulu,” katanya. Humas PT Sele Raya Energi, Razak Akbar proses pengeboran awal di Sumur Bestari A1 yang ada di Desa Gunung Panti Kecamatan Winong Pati masih dilakukan. Pengeboran yang dilakukan sekitar hampir dua bulan terakhir ini sudah mencapai kedalaman sekitar 5.000 feet (kaki).
Untuk dapat memastikan ada tidaknya kandungan minyak yang ekonomis perlu dilakukan eksplorasi dengan kedalaman mencapai 5.800 kaki. “Jadi hingga kini kita belum bisa memastikan apakah kandungan minyaknya ekonomis atau tidak. Tapi sejauh ini indikasi terdapat kandungan minyak di Sumur Bestari A 1 memang ada,”kata Razak saat dihubungi kemarin.
Setelah eksplorasi mencapai kedalaman yang cukup, kata Razak, maka ada proses yang harus dilalui lagi, yakni pengetesan sumur.Lewat proses itu nanti akan diketahui berapa barel minyak yang bisa ditambang maupun kandungan di sana bisa sampai berapa puluh tahun.
“Pengetesan sumur yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.Baru setelah itu pekan depannya lagi dapat kita pastikan,”ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Jateng Sri Praptono menyatakan, berbagai potensi alam yang ada di provinsi ini harus bisa dimaksimalkan dengan baik.“Indikatornya adalah, bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar,”ujarnya.
Menurut Sri, selain minyak bumi,potensi alam yang lain juga masih dimiliki Jawa Tengah. Mulai dari panas bumi, maupun berbagai jenis pertambangan.“ Ini semua tentunya harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
()