PT MRB targetkan untung Rp5 M
A
A
A
Sindonews.com – PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB), pabrik kondom yang berlokasi di Jalan Raya Banjaran Km 16, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, menargetkan keuntungan perusahaan mencapai Rp5 miliar pada tahun ini.
Target tersebut ditetapkan menyusul ditingkatkannya kapasitas mesin produksi kondom dari yang rata-rata 140 ribu gros per tahun, kini bisa mencapai 900 ribu gros per tahun atau setara 129,6 juta pieces.
“Dengan peningkatan mesin produksi mampu mencapai 900 ribu gros per tahun ini, kami bisa meraih keuntungan 10–15 persen dari biaya produksi atau sekitar Rp5 miliar,” kata Direktur PT MRB Saptariyanti AK Puteri kepada SINDO, kemarin.
Menurut Yanti, sapaan Saptariyanti, dengan target Rp5 miliar tersebut,bagi perusahaan yang dipimpinnya sudah merupakan keuntungan besar. Sebelumnya produksi kondom belum bisa meraih keuntungan besar lantaran produksi masih di bawah kapasitas.
Meski demikian, setiap tahunnya pabrik alat kontrasepsi tersebut tidak merugi atau setidaknya selaluover high cost.“Sebenarnya untuk target tahun ini sudah tercapai Rp3 miliar pun sudah untung bagi perusahaan. Tapi, kami tetapkan saja target sampai Rp5 miliar,” katanya.
Target tersebut ditetapkan menyusul ditingkatkannya kapasitas mesin produksi kondom dari yang rata-rata 140 ribu gros per tahun, kini bisa mencapai 900 ribu gros per tahun atau setara 129,6 juta pieces.
“Dengan peningkatan mesin produksi mampu mencapai 900 ribu gros per tahun ini, kami bisa meraih keuntungan 10–15 persen dari biaya produksi atau sekitar Rp5 miliar,” kata Direktur PT MRB Saptariyanti AK Puteri kepada SINDO, kemarin.
Menurut Yanti, sapaan Saptariyanti, dengan target Rp5 miliar tersebut,bagi perusahaan yang dipimpinnya sudah merupakan keuntungan besar. Sebelumnya produksi kondom belum bisa meraih keuntungan besar lantaran produksi masih di bawah kapasitas.
Meski demikian, setiap tahunnya pabrik alat kontrasepsi tersebut tidak merugi atau setidaknya selaluover high cost.“Sebenarnya untuk target tahun ini sudah tercapai Rp3 miliar pun sudah untung bagi perusahaan. Tapi, kami tetapkan saja target sampai Rp5 miliar,” katanya.
()