Pemprov Bandung berharap investor kelola sampah
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah berharap pihak swasta melirik investasi pada sektor pengelolaan sampah, melihat potensi bisnis pada sektor tersebut yang belum tergarap.
Menurut Peneliti Senior Bidang Managemen dan Teknologi Lingkungan Pusat Litbang Kementerian PU, Iya Meilany Setyawaty mengatakan, investor yang melirik bisnis pada pengelolaan sampah masih sangat jarang. Sebagian besar pengelolaan sampah, masih dilakukan perorangan atau oleh pemerintah.
Padahal, potensi ekonomi yang bisa dihasilan investor dari pengelolaan sampah cukup menjanjikan. Apalagi, sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia memiliki karakteristik unik. Yaitu dengan kadar air diatas 70 persen, sebagian besar organik, dan mengandung kalori di atas kadar 1000.
“Dengan kadar seperti itu, investor bisa mengolah sampah dari masyarakat atau TPA untuk membuat kompos. Volume pupuk kompos yang akan dihasilkan akan sangat besar,” jelas Iya Meilany Setyawaty pada acara obrolan PU di Kota Bandung, Rabu (9/5/2012).
Menurut dia, market pupuk kompos juga cukup menjanjikan, di mana, investor bisa menjualnya ke perkebunan kelapa sawit, petani sayur, dan lainnya. Selain untuk kompos, pupuk nonorganik bisa diolah menjadi energi panas. Investor bisa menjual sampah jenis ini kepada industri penghasil semen.
Namun demikian, dia mengakui, investasi pada pengelolan sampah terbilang besar. Satu hektare TPA, paling tidak memerlukan investasi sekitar Rp1 miliar atau bisa jadi lebih besar. “Tapi potensi ekonomi yang akan dihasilakan jauh lebih besar dari investasi yang ditanam,” timpal dia.
Lebih lanjut Iya menjelaskan, sejumlah investor asing dari Jerman dan Hongkong berminat melakukan kerja sama investasi dengan pengusaha lokal. Mereka menanamkan investasi dalam bentuk pengadaan alat pengolahan sampah. Sementara, investasi lainnya diharapkan dari pengusaha lokal. “Potensi itu bisa dimanfaatkan pengusaha lokal,” imbuh dia.
Sementara itu, Dirut PD Kebersihan Kota Bandung, Cece H Iskandar mengatakan, potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari sampah masyarakat Bandung cukup besar. Namun demikian, potensi itu belum termanfaatkan secara maksimal.
“Tahun 2014 kami menargetkan, sampah masyarakat Bandung bisa kami serap semua dari daya serap saat ini yang telah mencapai 80 persen warga,” kata dia. Dengan maksimalnya daya serap sampah PD Kebersihan, maka volume sampah akan semakin melimpah. (ank)
Menurut Peneliti Senior Bidang Managemen dan Teknologi Lingkungan Pusat Litbang Kementerian PU, Iya Meilany Setyawaty mengatakan, investor yang melirik bisnis pada pengelolaan sampah masih sangat jarang. Sebagian besar pengelolaan sampah, masih dilakukan perorangan atau oleh pemerintah.
Padahal, potensi ekonomi yang bisa dihasilan investor dari pengelolaan sampah cukup menjanjikan. Apalagi, sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia memiliki karakteristik unik. Yaitu dengan kadar air diatas 70 persen, sebagian besar organik, dan mengandung kalori di atas kadar 1000.
“Dengan kadar seperti itu, investor bisa mengolah sampah dari masyarakat atau TPA untuk membuat kompos. Volume pupuk kompos yang akan dihasilkan akan sangat besar,” jelas Iya Meilany Setyawaty pada acara obrolan PU di Kota Bandung, Rabu (9/5/2012).
Menurut dia, market pupuk kompos juga cukup menjanjikan, di mana, investor bisa menjualnya ke perkebunan kelapa sawit, petani sayur, dan lainnya. Selain untuk kompos, pupuk nonorganik bisa diolah menjadi energi panas. Investor bisa menjual sampah jenis ini kepada industri penghasil semen.
Namun demikian, dia mengakui, investasi pada pengelolan sampah terbilang besar. Satu hektare TPA, paling tidak memerlukan investasi sekitar Rp1 miliar atau bisa jadi lebih besar. “Tapi potensi ekonomi yang akan dihasilakan jauh lebih besar dari investasi yang ditanam,” timpal dia.
Lebih lanjut Iya menjelaskan, sejumlah investor asing dari Jerman dan Hongkong berminat melakukan kerja sama investasi dengan pengusaha lokal. Mereka menanamkan investasi dalam bentuk pengadaan alat pengolahan sampah. Sementara, investasi lainnya diharapkan dari pengusaha lokal. “Potensi itu bisa dimanfaatkan pengusaha lokal,” imbuh dia.
Sementara itu, Dirut PD Kebersihan Kota Bandung, Cece H Iskandar mengatakan, potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari sampah masyarakat Bandung cukup besar. Namun demikian, potensi itu belum termanfaatkan secara maksimal.
“Tahun 2014 kami menargetkan, sampah masyarakat Bandung bisa kami serap semua dari daya serap saat ini yang telah mencapai 80 persen warga,” kata dia. Dengan maksimalnya daya serap sampah PD Kebersihan, maka volume sampah akan semakin melimpah. (ank)
()