Hatta: Jangan berspekulasi soal jatuhnya Sukhoi
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta semua pihak jangan berspekulasi tentang penyebab maupun dampak jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat yang terjadi Rabu 9 Mei 2012 kemarin.
"KNKT kita harus melakukan investigasi sampai terungkap apa penyebabnya. Jadi sementara itu belum (investigasi) jangan berspekulasi. Biarkanlah KNKT bekerja dengan baik," kata Hatta usai mengisi acara di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jalan Setiabudi, Sabtu (12/5/2012).
Mantan Menteri Pehubungan (Menhub) ini meminta semua pihak jangan menduga-duga atau meramalkan pengaruhnya kepada hubungan ekonomi Indonesia-Rusia. "Tidak usah berspekulasi, kita konsen saja melakukan investigasi," pintanya.
Hatta menegaskan, hubungan dagang Indonesia-Rusia saat ini tidak terpengaruh tragedi jatuhnya Sukhoi. "Saya kira baik (hubungan enggak pengaruh)," singkatnya.
Terkait musibah Sukhoi, Hatta merasa sangat prihatin. Dia berharap keluarga korban yang ditinggal bisa tabah menghadapi musibah. "Kita prihatin atas musibah itu. Saya betul-betul merasa sedih dan berduka atas musibah itu," ungkapnya.
Seperti diketahui, Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di wilayah Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat berhasil ditemukan. Pesawat komersial buatan Rusia itu jatuh di pinggir tebing Batu Tapak, Cidahu dengan ketinggian 5.800 kaki. Saat ini Basarnas dan Tim SAR tengah berkoordinasi untuk melakukan evakuasi para korban.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo menjelaskan, pihaknya telah melakukan searching di wilayah Gunung Salak sejak pukul 07.54 WIB. Helikopter Superpuma 332 milik TNI AU berhasil mendeteksi keberadaan pesawat Sukhoi yang jatuh itu.
"Tim kami melakukan searching di lokasi koordinat yang kami duga terjadinya lost contact sekitar pukul 08.30 WIB, melihat tanda-tanda yang kami anggap sebagai tempat lokasi jatuhnya pesawat Superjet 100 ini," jelasnya di Halim Perdanakusuma. (bro)
()