Liberalisasi menjadi tantangan ekonomi RI
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia memiliki beberapa tantangan untuk melakukan liberalisasi di sektor financial servisces di Asean. Liberalisasi dilakukan, karena merupakan salah satu elemen investasi dalam Asean Economic Community (AEC) Blueprint.
"Ada dua hal tantangan bagi Indonesia, pada liberalisasi dan proteksi dalam 4 pilar di AEC. Liberalisasi yang harus menjadi sorotan kedepan," ungkap Direktur Kerjasama Regional BKPM, Rizae Indomo Nazaroedin dalam paparannya di seminar Menuju AEC 2015, di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (14/5/2012).
Pada tahapan liberalisasi, dua sektor yang menurutnya penting adalah Insurance dan Capital Market. "Insurance masih banyak PR yang harus diselesaikan, jika dirinci seperti Direct Life Insurance, Direct Non-Life Insurance, Reinsurance and Retrocession, Insurance Intermediation dan Service Auxiliary to Insurance," jelasnya.
Sedangkan pada Capital Market, Rizar menambahkan tantangannya dapat dilihat pada subsektor, asset management dan trading for own account or for account of customers.
Beberapa tantangan tersebut harus dijawab dengan langkah strategis sebelum 2015. Poin penting dan wajib dilakukan adalah, pelayanan yang berdaya saing, aftercare services, kepastian hukum, dukungan lembaga pembiayaan dan quality investor.
"Investasi kedepan merupakan investasi masa depan. Indonesia memang hanya menyiapkan pondasi disini. Karena harusnya kita sudah dapat memilah investor," pungkasnya. (bro)
()