Asuransi syariah RI mestinya jadi yang terbesar
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, semestinya industri keuangan syariah terutama asuransi dapat tumbuh pesat dan memiliki peranan lebih besar baik di regional maupun dunia.
Demikian disampaikan Kepala Biro Asuransi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata, usai membuka konferensi bertemakan "Expanded Role of Actuaries Balancing Policy Holder, Shareholder and Regulatory Expectations", di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (14/5/2012).
Konferensi internasional yang diselenggarakan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) bekerja sama dengan Retakaful dan Actuarial Partners bertujuan memberikan pemahaman mengenai isu-isu industri asuransi syariah.
Menurutnya, konferensi internasional sebagai respons dari perkembangan asuransi syariah terutama pelaku industri agar dapat menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang untuk semakin mengembangkan industri syariah di Indonesia.
"Faktor yang paling penting guna menunjang perasuransian syariah perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah," tukas Isa.
Sementara itu, ketua umum AASI M Shaifie mengatakan, yang harus menjadi fokus dan prioritas bagi para pelaku industri adalah kualitas sumber daya manusia.
"Dalam forum ini masalah kualitas SDM merupakan jadi salah satu fokus karena ini prioritas utama bagi pelaku industri, selain itu perbaikan masalah operasional terutama kebijakan underwriting dan klaim yang terukur serta dipertanggungjawabkan," pungkas Shaifie.
Demikian disampaikan Kepala Biro Asuransi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata, usai membuka konferensi bertemakan "Expanded Role of Actuaries Balancing Policy Holder, Shareholder and Regulatory Expectations", di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (14/5/2012).
Konferensi internasional yang diselenggarakan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) bekerja sama dengan Retakaful dan Actuarial Partners bertujuan memberikan pemahaman mengenai isu-isu industri asuransi syariah.
Menurutnya, konferensi internasional sebagai respons dari perkembangan asuransi syariah terutama pelaku industri agar dapat menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang untuk semakin mengembangkan industri syariah di Indonesia.
"Faktor yang paling penting guna menunjang perasuransian syariah perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah," tukas Isa.
Sementara itu, ketua umum AASI M Shaifie mengatakan, yang harus menjadi fokus dan prioritas bagi para pelaku industri adalah kualitas sumber daya manusia.
"Dalam forum ini masalah kualitas SDM merupakan jadi salah satu fokus karena ini prioritas utama bagi pelaku industri, selain itu perbaikan masalah operasional terutama kebijakan underwriting dan klaim yang terukur serta dipertanggungjawabkan," pungkas Shaifie.
()