China bakal jadi pasar online terbesar dunia
A
A
A
Sindonews.com - China diprediksi menjadi pasar online terbesar di dunia dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini terlihat dari penjualan online di negara tersebut yang telah menghasilkan nilai USD121 miliar, naik 66 persen dari 2010.
Ukuran pasar online di Negeri Tirai Bambu tersebut diharapkan tumbuh lebih dari tiga kali lipat dalam rentang tiga tahun ke depan. Penjualannya diharapkan bisa mencapai USD420 miliar pada 2015. Nilai tersebut berarti 20 persen lebih besar ketimbang pasar online yang diperkirakan tumbuh di Amerika Serikat (AS) pada tahun yang sama.
Sebagaimana dikabarkan dari Mashable, Selasa (22/5/2012), China punya sekira 193 juta pembeli online, lebih banyak dibanding negara manapun. Pada 2015, para pembeli itu akan menghabiskan USD1000 per tahun. Ini serupa dengan jumlah yang dihabiskan sekira 170 juta konsumen belanja online di AS per tahun. Boston Consulting Group pun memprediksi, saat itu e-commerce (pasar online) merupakan 8 persen dari jumlah total penjualan ritel di China.
Terdapat beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut. Pertama adalah bertambahnya jumlah kelas ekonomi menengah di China. Jumlah kelas ekonomi ini diperkirakan meningkat dari 200 juta menjadi 800 juta orang selama 20 tahun ke depan.
Selain itu juga disebabkan persebaran internet berkecepatan tinggi yang disubsidi pemerintah dan ponsel genggam terkoneksi internet. Kedua hal ini memperluas potensi konsumen sampai ke 513 juta penduduk atau sekira 40 persen populasi.
Biaya akses internet di China juga hanya sekira USD10 per bulan, dibandingkan negara berkembang lain seperti India dengan USD30 per bulan dan Brazil dengan USD27 per bulan.
Ukuran pasar online di Negeri Tirai Bambu tersebut diharapkan tumbuh lebih dari tiga kali lipat dalam rentang tiga tahun ke depan. Penjualannya diharapkan bisa mencapai USD420 miliar pada 2015. Nilai tersebut berarti 20 persen lebih besar ketimbang pasar online yang diperkirakan tumbuh di Amerika Serikat (AS) pada tahun yang sama.
Sebagaimana dikabarkan dari Mashable, Selasa (22/5/2012), China punya sekira 193 juta pembeli online, lebih banyak dibanding negara manapun. Pada 2015, para pembeli itu akan menghabiskan USD1000 per tahun. Ini serupa dengan jumlah yang dihabiskan sekira 170 juta konsumen belanja online di AS per tahun. Boston Consulting Group pun memprediksi, saat itu e-commerce (pasar online) merupakan 8 persen dari jumlah total penjualan ritel di China.
Terdapat beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut. Pertama adalah bertambahnya jumlah kelas ekonomi menengah di China. Jumlah kelas ekonomi ini diperkirakan meningkat dari 200 juta menjadi 800 juta orang selama 20 tahun ke depan.
Selain itu juga disebabkan persebaran internet berkecepatan tinggi yang disubsidi pemerintah dan ponsel genggam terkoneksi internet. Kedua hal ini memperluas potensi konsumen sampai ke 513 juta penduduk atau sekira 40 persen populasi.
Biaya akses internet di China juga hanya sekira USD10 per bulan, dibandingkan negara berkembang lain seperti India dengan USD30 per bulan dan Brazil dengan USD27 per bulan.
()