ASEAN terkoneksi di 2015
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian perhubungan dan transportasi negara-negara ASEAN menargetkan keterhubungan seluruh moda transportasi atau ASEAN Connectivty bisa direalisasikan pada 2015.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan seusai menghadiri pembukaan pertemuan “The 33rd ASEAN Senior Transport Officials Meeting (33rd ASEAN STOM)” di Bandung kemarin mengatakan bahwa target keterhubungan kawasan ASEAN itu harus dapat direalisasikan sesuai rencana.Untuk itu,pembahasan dengan perwakilan negara-negara ASEAN lainnya kini difokuskan pada cara-cara dan langkah dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan bersama.
Dia berpendapat, jika keterhubungan wilayah regional telah tercapai, ASEAN akan menjadi pusat pemimpin ekonomi di dunia. “ASEAN akan menjadi wilayah yang kuat.Sebagai regional menjadi pusat ekonomi,didukung dengan pertumbuhan perekonomian negara-negara ASEAN dibandingkan negara lain,yang akan merasakan masyarakat juga,” kata Mangindaan di Bandung.
ASEAN Senior Transport Officials Meeting merupakan pertemuan tingkat pejabat senior bidang transportasi negara- negara ASEAN yang dilaksanakan dua kali dalam setahun secara bergiliran di negara- negara anggota ASEAN. Untuk tahun 2012, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN STOM Ke- 33 di Bandung dan ASEAN STOM Ke-34, yang direncanakan akan diselenggarakan di Denpasar-Bali.
Dia mengatakan,untuk menyiapkan ASEAN Connectivity pada 2015, pemerintah juga mulai meningkatkan kualitas sarana maupun prasarana seluruh moda transportasi nasional, sehingga bisa bersaing secara global. Di sektor moda transportasi udara, pada 2015 juga akan mulai diberlakukan kesepakatan Open Sky.
“Sedangkan pada bidang infrastruktur pendukung interkonektivitas di wilayah ASEAN,telah diatur dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), kami akan membangun bandara baru di Karawang dan Kertajati sebagai antisipasi Bandara Soekarno-Hatta yang telah melebihi kapasitas,”jelasnya.
Menurut Mangindaan, keterhubungan moda transportasi di wilayah ASEAN juga didukung dengan mitra wicara oleh negara lain yaitu China, Jepang,dan Korea pada berbagai rencana proyek dan kegiatan terkait konektivitas ini. Dalam mendukung konektivitas ASEAN, para negara mitra wicara juga telah menunjukkan perhatian yang besar dalam mengimplementasikan proyek di bawah rencana induk.
“Proyek yang menjadi prioritas di antaranya ASEAN Highway Network, Singapore Rail Link dan masterplan of feasibility studypada penempatan ASEAN roll on-roll off networkingdan short sea shipping,” papar dia. Menhub menambahkan,Indonesia dan Filipina saat ini merupakan koordinator proyek studi kelayakan pada penempatan ASEAN roll on-roll off (roro) networking dan short sea shippingtelah berupaya semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan proyek tersebut dengan dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Konektivitas domestik menurut dia juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung konektivitas ASEAN. “Terkait dengan penerapan rencana induk ini, kami telah memiliki juga rencana induk untuk program MP3EI dengan menitikberatkan pada enam sektor komoditas prioritas berbasis koridor ekonomi,” tambahnya.
Sementara, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf sebagai tuan rumah acara tersebut berharap, kegiatan tahunan ASEAN STOM dapat se-makin mempererat jalinan persahabatan dan kerja sama di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara,khususnya di bidang pembangunan transportasi dalam kerangka menghadapi peluang dan tantangan implementasi konektivitas ASEAN menuju masyarakat tunggal ASEAN 2015.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan seusai menghadiri pembukaan pertemuan “The 33rd ASEAN Senior Transport Officials Meeting (33rd ASEAN STOM)” di Bandung kemarin mengatakan bahwa target keterhubungan kawasan ASEAN itu harus dapat direalisasikan sesuai rencana.Untuk itu,pembahasan dengan perwakilan negara-negara ASEAN lainnya kini difokuskan pada cara-cara dan langkah dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan bersama.
Dia berpendapat, jika keterhubungan wilayah regional telah tercapai, ASEAN akan menjadi pusat pemimpin ekonomi di dunia. “ASEAN akan menjadi wilayah yang kuat.Sebagai regional menjadi pusat ekonomi,didukung dengan pertumbuhan perekonomian negara-negara ASEAN dibandingkan negara lain,yang akan merasakan masyarakat juga,” kata Mangindaan di Bandung.
ASEAN Senior Transport Officials Meeting merupakan pertemuan tingkat pejabat senior bidang transportasi negara- negara ASEAN yang dilaksanakan dua kali dalam setahun secara bergiliran di negara- negara anggota ASEAN. Untuk tahun 2012, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN STOM Ke- 33 di Bandung dan ASEAN STOM Ke-34, yang direncanakan akan diselenggarakan di Denpasar-Bali.
Dia mengatakan,untuk menyiapkan ASEAN Connectivity pada 2015, pemerintah juga mulai meningkatkan kualitas sarana maupun prasarana seluruh moda transportasi nasional, sehingga bisa bersaing secara global. Di sektor moda transportasi udara, pada 2015 juga akan mulai diberlakukan kesepakatan Open Sky.
“Sedangkan pada bidang infrastruktur pendukung interkonektivitas di wilayah ASEAN,telah diatur dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), kami akan membangun bandara baru di Karawang dan Kertajati sebagai antisipasi Bandara Soekarno-Hatta yang telah melebihi kapasitas,”jelasnya.
Menurut Mangindaan, keterhubungan moda transportasi di wilayah ASEAN juga didukung dengan mitra wicara oleh negara lain yaitu China, Jepang,dan Korea pada berbagai rencana proyek dan kegiatan terkait konektivitas ini. Dalam mendukung konektivitas ASEAN, para negara mitra wicara juga telah menunjukkan perhatian yang besar dalam mengimplementasikan proyek di bawah rencana induk.
“Proyek yang menjadi prioritas di antaranya ASEAN Highway Network, Singapore Rail Link dan masterplan of feasibility studypada penempatan ASEAN roll on-roll off networkingdan short sea shipping,” papar dia. Menhub menambahkan,Indonesia dan Filipina saat ini merupakan koordinator proyek studi kelayakan pada penempatan ASEAN roll on-roll off (roro) networking dan short sea shippingtelah berupaya semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan proyek tersebut dengan dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Konektivitas domestik menurut dia juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung konektivitas ASEAN. “Terkait dengan penerapan rencana induk ini, kami telah memiliki juga rencana induk untuk program MP3EI dengan menitikberatkan pada enam sektor komoditas prioritas berbasis koridor ekonomi,” tambahnya.
Sementara, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf sebagai tuan rumah acara tersebut berharap, kegiatan tahunan ASEAN STOM dapat se-makin mempererat jalinan persahabatan dan kerja sama di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara,khususnya di bidang pembangunan transportasi dalam kerangka menghadapi peluang dan tantangan implementasi konektivitas ASEAN menuju masyarakat tunggal ASEAN 2015.
()