Pertamina tambah 504.600 tabung LPG untuk Jabar
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina berencana akan menambah 504.600 tabung LPG 3 kg untuk menstabilkan kelangkaan dan lonjakan harga LPG di beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar).
"PT Pertamina telah mengalokasikan tambahan tabung LPG 3 kg sebanyak 504.600 unit untuk di sebar di beberapa daerah Jabar. Extra dropping dilakukan secara selektif di beberapa area yang memerlukan tindakan penambahan suplai," ucap Humas PT Pertamina region III Susi Prasetya, Kamis (24/5/2012).
Dia menambahkan extra dropping adalah salah satu upaya Pertamina mengendalikan gejolak harga, setelah sebelumnya melakukan pembatasan suplai gas LPG 3 kg. Pembatasan tersebut untuk mengendalikan konsumsi LPG 3 kg, agar sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah.
Diketahui, Jawa Barat memakan porsi konsumsi LPG 3 kg, 60 persen dibanding provinsi lainnya dalam satu region (Jakarta, Banten, Jabar, dan Kalbar). Di tahun 2012, kuota Jabar sebesar 902.146 metrik ton (MT). Sementara, sampai triwulan 1/2012 realisasi di Jabar mencapai 240 ribu MT. Artinya, estimasi realisasi sampai akhir tahun 2012 bisa menjadi 960 ribu MT. Ada kelebihan kuota sekitar 58 ribu MT.
General Manager Fuel Retail Marketing PT Pertamina Regional III Hasto Wibowo mengatakan, beberapa daerah yang akan dapat extra dropping diantaranya Bandung Raya (Cicadas, Soreang, Bandung Selatan), Karawang, Cianjur, Subang, Indramayu, Tasikmalaya, Banjar, dan lainnya.
"Extra dropping pada intinya memajukan suplai untuk jatah beberapa hari sebelumnya," kata Hasto Wibowo. Namun demikian, extra dropping, tidak akan melampui kuota LPG untuk Jabar yaitu 1,41 MT untuk region III.
Dia pun mengakui, sejumlah daerah yang akan mendapat tambahan kuota, yaitu daerah dengan harga LPG cukup tinggi. Harga normal LPG 3 kg di distributor yaitu Rp12.700. "Masyarakat jangan panik. Beli sesuai kebutuhan saja. Karena, pasokan LPG kita cukup 4,5 hari," jelas dia.
Dia berharap, pemerintah daerah berperan aktif dalam mengawasi peredaran LPG 3 kg. Terutama, kemungkinan terjadinya penyelewengan dan pemakaian LPG 3 kg oleh masyarakat berpenghasilan menengah keatas.
Dihubungi terpisah, Ketua Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jawa Barat (Jabar), Jakarta, dan Banten, Firman Turmantara mengatakan, upaya Pertamina melakukan pembatasan LPG 3 kg kurang menguntungkan konsumen. Pembatasan tersebut, justru membuat konsumen kesusahan mendapat gas LPG.
Semestinya, upaya pembatasan yang dilakukan Pertamina, dilakukan secara terencana dan sejak jauh-jauh hari. “Jangan dilakukan instan. Akibatnya, konsumen yang dirugikan. Gas langka dan harga cukup tinggi,” jelas dia. (ank)
"PT Pertamina telah mengalokasikan tambahan tabung LPG 3 kg sebanyak 504.600 unit untuk di sebar di beberapa daerah Jabar. Extra dropping dilakukan secara selektif di beberapa area yang memerlukan tindakan penambahan suplai," ucap Humas PT Pertamina region III Susi Prasetya, Kamis (24/5/2012).
Dia menambahkan extra dropping adalah salah satu upaya Pertamina mengendalikan gejolak harga, setelah sebelumnya melakukan pembatasan suplai gas LPG 3 kg. Pembatasan tersebut untuk mengendalikan konsumsi LPG 3 kg, agar sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah.
Diketahui, Jawa Barat memakan porsi konsumsi LPG 3 kg, 60 persen dibanding provinsi lainnya dalam satu region (Jakarta, Banten, Jabar, dan Kalbar). Di tahun 2012, kuota Jabar sebesar 902.146 metrik ton (MT). Sementara, sampai triwulan 1/2012 realisasi di Jabar mencapai 240 ribu MT. Artinya, estimasi realisasi sampai akhir tahun 2012 bisa menjadi 960 ribu MT. Ada kelebihan kuota sekitar 58 ribu MT.
General Manager Fuel Retail Marketing PT Pertamina Regional III Hasto Wibowo mengatakan, beberapa daerah yang akan dapat extra dropping diantaranya Bandung Raya (Cicadas, Soreang, Bandung Selatan), Karawang, Cianjur, Subang, Indramayu, Tasikmalaya, Banjar, dan lainnya.
"Extra dropping pada intinya memajukan suplai untuk jatah beberapa hari sebelumnya," kata Hasto Wibowo. Namun demikian, extra dropping, tidak akan melampui kuota LPG untuk Jabar yaitu 1,41 MT untuk region III.
Dia pun mengakui, sejumlah daerah yang akan mendapat tambahan kuota, yaitu daerah dengan harga LPG cukup tinggi. Harga normal LPG 3 kg di distributor yaitu Rp12.700. "Masyarakat jangan panik. Beli sesuai kebutuhan saja. Karena, pasokan LPG kita cukup 4,5 hari," jelas dia.
Dia berharap, pemerintah daerah berperan aktif dalam mengawasi peredaran LPG 3 kg. Terutama, kemungkinan terjadinya penyelewengan dan pemakaian LPG 3 kg oleh masyarakat berpenghasilan menengah keatas.
Dihubungi terpisah, Ketua Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jawa Barat (Jabar), Jakarta, dan Banten, Firman Turmantara mengatakan, upaya Pertamina melakukan pembatasan LPG 3 kg kurang menguntungkan konsumen. Pembatasan tersebut, justru membuat konsumen kesusahan mendapat gas LPG.
Semestinya, upaya pembatasan yang dilakukan Pertamina, dilakukan secara terencana dan sejak jauh-jauh hari. “Jangan dilakukan instan. Akibatnya, konsumen yang dirugikan. Gas langka dan harga cukup tinggi,” jelas dia. (ank)
()