Uji emisi, Esemka dilepas tanpa ritual

Selasa, 29 Mei 2012 - 10:27 WIB
Uji emisi, Esemka dilepas tanpa ritual
Uji emisi, Esemka dilepas tanpa ritual
A A A
Sindonews.com – Semangat mengembangkan kreativitas anak bangsa kembali dibuktikan tim mobil Esemka. Kemarin, produk automotif rakitan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) itu menempuh perjalanan ke Tangerang Selatan, Banten guna mengulang uji emisi di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP).

Prosesi pelepasan tim Esemka dihelat secara sederhana di Teaching Factory Solo Technopark (STP) di kawasan Jebres. Tim dilepas para pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tanpa ritual maupun sajian seni budaya seperti yang terjadi saat pemberangkatan uji emisi sebelumnya, akhir Februari lalu.Bahkan kali ini, mobil berkapasitas 1.500 cc itu dinaikkan kendaraan berat menuju Tangerang Selatan.

“Memang kemarin (uji emisi sebelumnya) dinaiki langsung. Kenapa dinaikkan truk, biar aman saya kira,” ujar Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) usai melepas tim Esemka, kemarin siang.

Dia meyakini uji emisi mobil Esemka kali ini berjalan lancar. Belajar dari kegagalan sebelumnya, tim Esemka makin menyeriusi tahapan yang perlu ditempuh. Termasuk menerima bantuan supervisi dan pendampingan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pemkot Solo juga aktif berkomunikasi dengan BPPT terkait uji emisi mobil Esemka kali ini. “Keberangkatan ini dipersiapkan matang. Pak Wawali (FX Hadi Rudyatmo) sudah ketok pintu. Saya juga sampaikan (ke BPPT) agar dipermudah. Saya optimistis lulus uji, karena kita sudah banyak membenahi mesin,”jelasnya. Dengan pengawalan tim, mobil Esemka kemarin dikirim ke BPPT.

Tim bersama jajaran birokrasi Pemkot memanjatkan doa supaya keberangkatan sampai kepulangan lancar. Selama menempuh perjalanan darat, mobil tersebut dinaikkan ke towing (pengangkut mobil jenis sedan).Tim Esemka terdiri Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Direktur Pengembangan dan Operasional Solo STP Gampang Sarwono, dan dua teknisi. Jokowi mengatakan meski pemberangkatan mobil Esemka sederhana, namun hal itu tak mengurangi semangat tim.

Penciptaan branddan principal Indonesia melalui pengembangan mobil Esemka menjadi prioritas sebelum menyematkan inovasi di dalamnya.“Bisa saja bahan bakarnya gas atau juga listrik. Itu mudah. Tapi yang lebih penting menciptakan principal Indonesia dan brandIndonesia,” kata Jokowi. Untuk menyemangati tim Esemka, Jokowi memegang kemudi mobil untuk menaikkannya ke towing. Sempat terjadi insiden kecil saat dirinya dan Rudy berada di dalamnya.

Alarm mobil berbunyi secara otomatis sehingga membuat Jokowi panik. Kemungkinan sang pengemudi kurang cakap mengambil ancang-ancang saat menaikkannya. Direktur Umum STP Darsono mengatakan uji emisi di BTMP sekaligus uji lampu.Dua pengujian tersebut untuk memenuhi syarat memperoleh Sertifikat Uji Tipe (SUT). Darsono mengatakan pembenahan mobil sejauh ini fokus pada pengurangan kadar emisi gas buang.

Sedikitnya butuh enam kali pengujian emisi secara mandiri sebelum tim mantap membawanya ke BTMP.Dalam uji mandiri tersebut,tim membongkar pasang mesin dan menyelaraskan komponen-komponen di dalamnya guna mencapai standar kadar gas buang kendaraan tipe baru.Tim memastikan kadar emisi mobil Esemka kali ini mampu memenuhinya, yakni CO 5 gr/km dan HC NOX 0,70 gr/km.

Dalam uji emisi yang dihelat BPPT sebelumnya, Esemka tak lolos karena gas buang CO dan HC masih tinggi. Emisi CO mencapai 11,63 gr/km dan HC+NOX sebanyak 2,69 gr/km. “Paling rumit mengurangi emisi. Komponen-komponen mobil dicek,kemudian dibenahi. Dicek lagi dan seterusnya. Juga dilakukan penggantian ECU (electronic control unit),” kata dia. Darsono menuturkan jadwal uji emisi di BTMP belum pasti. Meski begitu tim sesampainya di lokasi bersedia menunggu sampai petugas memulai proses uji.

Dia memungkinkan proses itu dimulai hari ini atau Rabu besok. Mobil Esemka ke depan tetap melalui skema pengembangan produksi. Seluruh stakeholder ditagih komitmennya untuk mewujudkan desain pengembangan. Dalam skema disebut produksi awal mobil mencapai 200 unit per bulan. Darsono mengatakan produksi mobil didukung pemasok komponen, perakit terlatih, serta tenaga ahli di bidang kontrol kualitas mobil.

Sedangkan pemasaran didukung Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). “Untuk SDM perakit bisa dari para alumni SMK dan juga mendatangkan insinyur luar. HIPMI sudah menyatakan kesanggupannya mendistribusikan produk,”pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6887 seconds (0.1#10.140)