Indosat tawarkan kupon obligasi 9,125%

Rabu, 30 Mei 2012 - 09:40 WIB
Indosat tawarkan kupon...
Indosat tawarkan kupon obligasi 9,125%
A A A


Sindonews.com - PT Indosat Tbk (ISAT) menawarkan kupon obligasi maupun sukuk ijarah yang akan diterbitkan sekitar 7,875–9,125 persen. Total nilai obligasi maupun sukuk ijarah berdenominasi rupiah perseroan sebesar Rp2,5 triliun.

Managing Director Mandiri Sekuritas Imam Rachman mengatakan, Obligasi Indosat VIII/2012 senilai Rp2 triliun akan diterbitkan dalam dua seri. ”Seri A memiliki kupon 7,875–8,875% per tahun, sedangkan seri B dengan kupon 8,125–9,125% per tahun,” kata dia di Jakarta kemarin.

Adapun, tenor dari Obligasi seri A selama tujuh tahun dan seri B mencapai 10 tahun dengan suku bunga tetap, yang dibayarkan setiap tiga bulan.

Sementara, Ijarah Indosat V/2012 senilai Rp500 miliar dengan kupon yang ditawarkan sekitar 7,875–8,875%, bertenor tujuh tahun. Ojek Ijarah kapasitas transponder Satelit Palapa D sebesar 351 Mhz, yang digunakan untuk penyelenggaraan layanan jaringan tetap tertutup.

Imam mengatakan, obligasi perseroan ini telah mendapat peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sementara, perseroan telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) obligasi tersebut, yakni PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Sedangkan, yang ditunjuk sebagai wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Dia mengungkapkan, dana hasil obligasi akan digunakan perseroan untuk investasi dan pembayaran utang. Utang jatuh tempo perseroan pada tahun ini sekitar Rp3,5 triliun. Sementara, perseroan selama periode akhir Maret 2011–Maret 2012 telah mengurangi total utangnya sebesar 3,5%.

Utang tersebut berupa Obligasi Indosat IV sebesar Rp815 miliar,Obligasi Syariah Ijarah I senilai Rp285 miliar, cicilan pinjaman sindikasi dalam dolar AS senilai USD220,5 juta, cicilan pinjaman SEK Tranche A,B dan C sebesar USD45 juta.

Selain itu, utang kepada HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, cicilan pinjaman komersial sembilan tahun dari HSBC senilai USD2,7 juta dan pinjaman Kredit Ekspor FEC mencapai USD3,8 juta, pinjaman BCA dan Mandiri senilai Rp600 miliar, fasilitas kredit Niaga senilai Rp30 miliar dan pembayaran RCF BCA sebesar Rp200 miliar dari total fasilitas yang telah digunakan.

Selain dari penerbitan obligasi, Direktur Indosat Curt Stefan Carlsson menuturkan, dana pelunasan utang perseroan juga berasal dari penjualan menara telekomunikasi. Perseroan menjual sebanyak 2.500 menara kepada PT Tower Bersama Infrastructrure Tbk (TBIG).

Dia berharap, penjualan menara ini akan rampung pada akhir kuartal II atau awal kuartal III tahun ini. Dengan rampungnya penjualan menara tersebut, dia berharap, kinerja perseroan akan meningkat.

Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan naik antara 5–6% dibanding tahun sebelumnya. Pada kuartal I tahun ini perseroan membukukan penurunan laba bersih mencapai 96,5% menjadi Rp16,7 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai Rp483,7 miliar.

Turunnya laba bersih perusahaan disebabkan naiknya beban usaha dan lain-lain perusahaan telekomunikasi tersebut serta adanya selisih kurs.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memproyeksi, kinerja perusahaan telekomunikasi pada tahun ini akan berat lantaran tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi pasar telekomunikasi yang sudah mencapai fase jenuh.

Penjualan menara yang dilakukan perseroan, akan memberi kontribusi terhadap pendapatan perusahaan. Namun, nilainya tidak besar lantaran perseroan ke depannya justru akan menyewa menara untuk operasionalnya. Dia memprediksi, harga saham ISAT sepanjang tahun ini maksimal akan bergerak pada level sekitar Rp5.000 per saham. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0580 seconds (0.1#10.140)