Hatta: BI harus jaga stabilitas rupiah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta Bank Indonesia (BI) untuk terus menjaga stabilitas rupiah. Hal itu merupakan salah satu poin untuk menjaga ketahanan pertumbuhan ekonomi yang diketahui memang sudah mulai melambat.
"Kita harus jaga stabilitas rupiah kita, itu domainnya BI menjaga stabilisasi harga," ungkap Hatta kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (5/6/2012)
Seperti yang diketahui, perlambatan ekonomi dialami negara-negara didunia hampir secara keseluruhan. Faktor yang mejadi penyebab adalah situasi di Eropa yang masih memburuk, berikut juga dengan krisis di Amerika. Negara seperti Jepang, India, China dan yang lainnya juga mengalami perlambatan bahkan penurunan.
Selain, penjagaan stabilitas rupiah, Hatta menuturkan langkah yang mesti juga dilakukan adalah peningkatan daya saing. Agar ketika terjadi kompetisi, produk yang diekspor tetap terjaga kualitas dan mampu disandingkan dengan produk lain.
"Kita juga harus tetap membuka pasar-pasar baru, tidak hanya pasar tradisional kita sesama ASEAN, negara Afrika kalau perlu kembangkan, termasuk pasar-pasar di negara yang mengalami pertumbuhan tinggi seperti negara-negara kawasan Afrika," lanjut Hatta.
Kemudian, Hatta menambahkan, poin yang mesti dipikirkan adalah pengembangan market di dalam negeri sendiri. Dengan begitu, Indonesia sudah bisa bertahan dan tidak tergerus efek negatif negara-negara lain. "Nah kita semestinya bersyukur Q1 kita masih tumbuh 6,5 persen meskipun tanda-tanda perlemahan permintaan dunia sudah mulai terasa karena lemahnya," pungkas Hatta.
"Kita harus jaga stabilitas rupiah kita, itu domainnya BI menjaga stabilisasi harga," ungkap Hatta kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (5/6/2012)
Seperti yang diketahui, perlambatan ekonomi dialami negara-negara didunia hampir secara keseluruhan. Faktor yang mejadi penyebab adalah situasi di Eropa yang masih memburuk, berikut juga dengan krisis di Amerika. Negara seperti Jepang, India, China dan yang lainnya juga mengalami perlambatan bahkan penurunan.
Selain, penjagaan stabilitas rupiah, Hatta menuturkan langkah yang mesti juga dilakukan adalah peningkatan daya saing. Agar ketika terjadi kompetisi, produk yang diekspor tetap terjaga kualitas dan mampu disandingkan dengan produk lain.
"Kita juga harus tetap membuka pasar-pasar baru, tidak hanya pasar tradisional kita sesama ASEAN, negara Afrika kalau perlu kembangkan, termasuk pasar-pasar di negara yang mengalami pertumbuhan tinggi seperti negara-negara kawasan Afrika," lanjut Hatta.
Kemudian, Hatta menambahkan, poin yang mesti dipikirkan adalah pengembangan market di dalam negeri sendiri. Dengan begitu, Indonesia sudah bisa bertahan dan tidak tergerus efek negatif negara-negara lain. "Nah kita semestinya bersyukur Q1 kita masih tumbuh 6,5 persen meskipun tanda-tanda perlemahan permintaan dunia sudah mulai terasa karena lemahnya," pungkas Hatta.
()