GMF bidik pasar perawatan Bombardier USD2 miliar

Sabtu, 09 Juni 2012 - 13:48 WIB
GMF bidik pasar perawatan Bombardier USD2 miliar
GMF bidik pasar perawatan Bombardier USD2 miliar
A A A


Sindonews.com - Perusahaan perawatan pesawat, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia membidik potensi pangsa pasar perawatan pesawat Bombardier senilai USD2 miliar di wilayah Asia-Pasifik.

Hal itu sejalan dengan ditunjuknya anak perusahaan PT GarudaIndonesia Tbktersebutoleh pabrikan pesawat Bombardier Aerospace Commercial Aircraft asal Kanada menjadi Autorized Services Facility (ASF).

“Kami adalah perusahaan perbaikan pesawat pertama di wilayah Asia-Pasifik yang mampu mereparasi pesawat berjenis Bombardier, adanya kerja sama ini akan meningkatkan level GMF di pasar perawatan pesawat global,” kata Direktur Utama GMF Aero- Asia Richard Budihadianto seusai menghadiri penandatanganan letter of intent antara GMF AeroAsia dan Bombardier di Jakarta kemarin.

GMF AeroAsia secara resmi menjadi ASF Bombardier yang pertama di Asia-Pasifik dan yang keenam di dunia. Selanjutnya GMF berhak melaksanakan perawatan pesawat Bombardier tipe CRJ Series (700/900/1000) hingga tahap heavy maintenance (perawatan berat), yang ditargetkan dapat dimulai pada pertengahan 2014.

Richard mengatakan, kepercayaan pabrikan Bombardier terhadap GMF menunjukkan kualitas GMF sudah setara dengan perusahaan perbaikan pesawat atau maintenance repair overhaull (MRO) kelas dunia lainnya.

Perawatan pesawat CRJ 1000 NextGen yang dioperasikan Garuda Indonesia nantinya dapat dilakukan di GMF. “Pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen telah dioperasikan oleh sejumlah maskapai di Eropa dan Amerika seperti Luthfansa CityLine, Atlantic Southeast Airlines, American Eagle Airlines,Air Canada Jazz, dan China Express,” jelasnya.

Pesawat Bombardier dengan kapasitas tempat duduk di bawah 100 kursi ini menurutnya cocok untuk melayani ruterute pendek seperti di kawasan Indonesia Timur.

Garuda Indonesia sendiri akan membeli 18 Bombardier CRJ 1000 NextGen dan akan ditempatkan di lima hub yaitu Medan, Makassar, Balikpapan, Denpasar, dan Biak.

Menurut Richard, pada tahap awal pihaknya masih akan melakukan perawatan ringan untuk lima pesawat Bombardier yang akan datang pada Oktober 2012.Kelimanya merupakan bagian dari 18 unit yang dipesan Garuda Indonesia pada Februari 2012 kemarin.

Dia menambahkan, saat ini perusahaannya tengah menjajaki pendekatan dengan PT Angkasa Pura I untuk perencanaan pembangunan hanggar perawatan Bombardier di Bandara Hasanuddin, Makassar. Selanjutnya, pada 2013 pihaknya berencana untuk membuat hanggar di Bandara Kuala Namu, Medan.

President of Commercial Aircraft Bombardier Aerospace Mike Arcamone mengatakan, pesawat produksinya telah dibeliolehlebihdari40negaradi seluruh dunia.

Sementara, jenis pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen yang dibeli oleh Garuda menurut dia adalah yang terbaik untuk jenis pesawat di bawah kapasitas 100 kursi. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4921 seconds (0.1#10.140)